Biografi dan Profil Abraham Lincoln
Beliau dikenal sebagai Mantan Presiden Amerika Serikat yang ke- 16 yang menghapus perbudakan di Amerika. Beliau menjabat sejak 4 Maret 1861 hingga beliau dibunuh, akan tetapi beliau sangat dicintai oleh rakyatnya karena mempertahankan persatuan bangsa, dan menghapuskan perbudakan. Abraham Lincoln lahir di Kentucky, AS, dimana ayahnya bekerja sebagai tukang kayu. Beliau sudah kehilangan ibunya sejak usia dini, selanjutnya ayahnya menikah lagi.
Akan tetapi Lincoln dan saudara perempuannya sangat mencintai ibu tirinya tersebut . Lincoln kecil tumbuh menjadi pemuda jangkung dan tegap. Pakaiannya selalu tidak pernah tampak pas. Lengan bajunya selalu terasa pendek dan celananya selalu menggantung diatas mata kaki. Jika diamati, sepertinya beliau tidak pantas menjadi orang besar di kemudian hari, yang ternyata terwujud.
Pertama kali Lincoln menyaksikan Perbudakan, adalah pada saat beliau menyewa kapal angkut untuk membawa muatan menuju New Orleans di tahun 1828. Selanjutnya , pada saat beliau mengunjungi kota tersebut untuk ke dua kalinya, beliau berjanji kepada dirinya sendiri bahwa beliau harus menghapus praktik perbudakan ini.
Lincoln tidak mengikuti pendidikan seperti pada umumnya, akan tetapi beliau giat belajar membaca dan menulis hingga berhasil menjadi seorang pengacara. Meskipun kadang – kadangbeliau dianggap sebagai seorang “ homo “ oleh para tetangga karena tingkah dan cara berpakaiannya, akan tetapi cukup supel kepada warga sekitar.
Hal ini semata – mata karena beliau mempunyai rasa humor yang menonjol dan selalu membuat orang lain gembira. Cinta pertamanya jatuh pada seorang wanita yang bernama Anne Rutledge, anak tetangga pemilik losmen di mana beliau tinggal. Ayah Anne – lah yang menyarankan supaya Lincoln terjun ke dunia politik.
Di awal karir, Lincoln terpilih menjadi anggota DPRD untuk wilayah Illinois pada tahun 1834. Kemudian beliau terpilih kembali pada tahun 1838 dan tahun 1840. Pada saat itu, beliau bertemu dengan seorang yang bernama Stephen Douglas, yang kemudian menjadi saingan baik dalam soal cinta maupun urusan politik. Mary Todd, perempuan yang mereka perebutkan, berasal dari Kentucky, lebih memilih Lincoln sebagai suami, akan tetapi pernikahan mereka tidak bahagia.
Pada tahun 1842, setelah setahun pernikahan mereka, Lincoln membuka biro hukum dengan seorang teman yang bernama William H. Herndon. Persahabatan kedua orang ini ternyata terus bertahan hingga akhir hayat Lincoln. Dikemudian hari, Herndon – lah yang menulis biografi Abraham Lincoln.
Pada tahun 1846, Lincoln terpilih menjadi anggota Kongres. Akan tetapi keanggotaannya tidak diperpanjang karena beliau mengusulkan undang – undang untuk mengakhiri perbudakan di distrik Columbia. Karena kecewa, beliau kemudian kembali mengaktifkan biro hukumnya. Beliau menghentikan kegiatan politiknya untuk beberapa waktu, alan tetapi kemudian beliau lebih dikenal oleh masyarakat sebagai pengacara yang jujur.
Jalan Menuju Kursi Presiden Amerika Serikat
Nyatanya, Lincoln tak dapat berhenti terlalu lama dari dunia politik. Pada tahun 1854, isu perbudakan membuatnya terjun kembali ke dalam dunia politik. Taampaknya beliau harus bersaing dengan Stephen Douglas, yang mencoba menundukkan wilayah Selatan Amerika yang mendukung perbudakan, sementara itu wilayah Utara menentangnya. Lincoln tidak menyangka bahwa setengah dari negeri ini mempertahankan praktek perbudakan pada saat separuh saudara sebangsanya menentang. Beliau berfikir, bahwa tidak mungkin bangsanya terdiri dari separuh budak separuh bukan. Bagaimanapun, ternyata Lincoln terpukul pada putaran pertama melawan Douglas, dalam memperebutkan kursi Senat AS.
Meskipun kali ini beliau kalah, pada bulan Mei 1860, Lincoln terpilih sebagai calon presiden dari Partai Republik. Sementara itu, Partai Demokrat menyerangnya habis – habisan, dan mereka menyebutnya sebagai “ pengacara kacangan “ , “ tidak becus berbahasa Inggris “ dan lain sebagainya. Akan tetapi akhirnya, beliau ternyata terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Empat hari setelah beliau menjadi Presiden, negara bagian Selatan tersebut keluar dari Federasi Amerika Serikat.
Negara – negara Selatan tersebut selanjutnya membentuk sebuah Konfederasi sendiri. Lincoln merasa sedih karenanya, dan berusaha mengupayakan di akhirinya pemisahan tersebut. Namun , konflik antara Utara dan Selatan tersebut justru semakin memuncak dan menjadi Perang Sipil. Lincoln terus berusaha untuk menghentikan konflik tersebut sekuat tenaga meskipun tak berhasil.
Untuk memahami latar belakang politik terjadinya Perang Sipil Amerika, perlu dijelaskan bagaimana asal mula Amerika terbentuk. Pada abad ke- 17, para pendatang dari Inggris, Perancis, Spanyol, Belanda dan Jerman dating ke Amerika Utara, yang mereka anggap sebagai negeri tidak berpenghuni yang baru mereka temukan.
Mereka datang demi mencari kemakmuran, memperoleh kebebasan beragama, dan untuk memperluas kekuasaan negeri asal mereka serta membangun imperium baru. Kerajaan Inggris selanjutnya menerapkan Undang – Undangnya di situ, sehingga negeri yang baru tersebut mereka sebut sebagai New England.
Setelah perang kemerdekaan Amerika, wilayah – wilayah bebas tersebut selanjutnya membentuk federasi yang kemudian mereka sebut dengan Amerika Serikat. Masing – masing Federasi baru ini sepakat untuk tetap mengurusi pemerintahannya sendiri – sendiri, meskipun mereka juga harus mengurusi kepentingan bersama. Karena, hal – hal seperti Pertahanan tetap menjadi urusan bersama.
Penghapusan Perbudakan
Bagian selatan Amerika yang bergabung dalam federasi, mengembangkan pertaniannya yang bergantung pada tenaga perbudakan. Bagian utara lebih banyak bergantung pada perdagangan dan industri, meskipun tetap menganggap penting pertanian. Karena itu tak ada perbudakan di utara. Sementara, soal perbudakan menjadi isu panas bagi wilayah yang baru bergabung ke dalam Perserikatan, sedangkan rakyat di Negara – negara bagian ini belum betul-betul siap dengan soal perbudakan tersebut .
Sementara itu undang – undang Amerika menyatakan bahwa semua manusia sama – sama berhak atas “ kehidupan dan kebebasan untuk memperoleh kebahagiaan “ , akan tetapi juga melindungi hak milik pribadi. Budak adalah milik pribadi. Pendapat bahwa budak merupakan milik pribadi sangat bertentangan dengan pendapat lain bahwa para budak merupakan manusia yang juga mempunyai hak atas kemerdekaannya. Inilah yang menjadi dasar persoalan bagi orang – orang di seluruh wilayah AS tersebut .
Akan tetapi orang – orang Selatan sudah mengeluarkan banyak uang untuk membeli budak – budak. Kehidupan sosial, ekonomi, dan politik mereka berjalan di atas dasar kepemilikan budak – budak. Jadi, sesungguhnya tidak sulit memahami betapa pentingnya praktik perbudakan bagi mereka.
Segera setelah Lincoln terpilih sebagai Presiden, wilayah Selatan mundur dari federasi. Pada tanggal 12 April 1861, wilayah Selatan menyerang wilayah Utara di kota Fort Sunter. Perang Sipil atau “ Perang antara Negara – negara bagian federasi “ telah dimulai. Terdapat perbedaan – perbedaan yang besar antara Utara dan Selatan. Di wilayah Utara lebih banyak populasi kulit putihnya. Mereka lebih maju dalam bidang produksi barang sementara Selatan lebih baik dalam pertanian. Dalam banyak hal, Utara melebihi Selatan, meskipun militer wilayah Selatan amat terampil, nyatanya perang lebih banyak terjadi di Selatan.
Meskipun mereka lebih baik dalam hal bertempur. Peperangan tidak mudah mereka menangkan. Seperti yang kita ketahui, setelah beberapa penyerangan, wilayah Utara memenangkan peperangan. Pada saat perang berlangsung, Lincoln, tetap mendesak diadakannya pemilihan lagi di akhir masa beliau menjabat sebagai Presiden, dan ternyata beliau terpilih kembali untuk periode yang berikutnya.
Pada bulan November 1863, dalam pertempuran Gettysburg, Lincoln menyampaikan pidato, yang dikenang sepanjang sejarah.
Lincoln meninggal dengan cara yang tidak disangka – sangka. Ketika sedang menyaksikan teater bersama istrinya, beliau ditembak oleh seorang yang bernama John Wilkes Booth. Kematian menjemputnya pada saat perdamaian sudah sampai bagi Amerika. Mungkin hal tersebut merupakan puncak peristiwa yang harus terjadi sebagai tumbal dari berakhirnya perbudakan di Amerika. Setelah kematiannya, Lincoln di kenal sebagai orang besar, serta cita – cita yang sudah ditegakkannya terus di pertahankan oleh seluruh warga Amerika.
Baca Juga :
- Biografi & Profil Ahok – Basuki Tjahaja Purnama
- Profil Angkie Yudistia – Penyandang Disabilitas Yang Menjadi Staf Khusus Presiden Jokowi