Biografi August Comte – Bapak Sosiologi
Biodata Auguste Comte
Nama Lengkap : | Isidore Auguste Marie François Xavier Comte |
Dikenal : | Auguste Comte |
Tempat, Tanggal Lahir : | Montpellier, Perancis 19 Februari 1798 |
Wafat : | Paris, Perancis 5 September 1857 |
Kebangsaan : | Perancis |
Gagasan Penting : | Positivisme |
Biografi Auguste Comte
Auguste Comte merupakan seorang filsuf Perancis yang terkenal karena memperkenalkan bidang ilmu Sosiologi dan aliran Positivisme. Dengan prinsip positivisme, Comte membangun dasar yang pada saat ini digunakan oleh akademisi yaitu peng-aplikasian metode ilmiah dalam ilmu sosial sebagai sarana untuk memperoleh kebenaran . Auguste Comte disebut sebagai Bapak Sosiologi karena beliaulah yang merupakan yang pertama kali memakai atau menggunakan istilah sosiologi serta mengkaji sosiologi secara sistematis, sehingga ilmu tersebut dapat melepaskan diri dari filsafat dan juga dapat berdiri sendiri sejak pertengahan abad ke- 19 atau pada tahun 1856.
Auguste Kehidupan
Comte lahir pada tanggal 19 Februari 1798 di Montpellier, yaitu sebuah kota kecil di bagian barat daya dari negara Perancis. Setelah bersekolah disana, kemudian beliau melanjutkan pendidikannya di Ecole Polytechnique di Paris. Ecole Polytechnique ketika itu terkenal dengan kesetiaan nya terhadap idealis republikanisme serta filosofi proses. Pada tahun 1816, politeknik tersebut di tutup karena untuk re – organisasi. Comte pun meninggalkan Ecole lalu melanjutkan pendidikan nya di sekolah kedokteran yang ada di Montpellier.
Tidak lama kemudian, beliau melihat sebuah perbedaan yang mencolok antara agama Katolik yang beliau anut dengan pemikiran dari keluarga monarki yang berkuasa sehingga beliau pada saat itu terpaksa meninggalkan Paris. Selanjutnya di bulan Agustus 1817 beliau menjadi murid dan sekaligus sekretaris dari Claude Henri de Rouvroy, Comte de Saint-Simon, yang selanjutnya membawa Comte masuk ke dalam lingkungan intelek. Pada tahun 1824, Comte meninggalkan Saint – Simon karena lagi – lagi beliau merasakan ada ketidak cocokan di dalam hubungannya.
Ketika itu, Comte mengetahui apa yang harus beliau lakukan yang selanjutnya meneliti mengenai filosofi positivisme. Rencananya tersebut kemudian dipublikasikan dengan nama “ Plan de travaux scientifiques necessaires pour reorganiser la societe “ ( 1822 ) yang dalam bahasa Indonesia ( Indonesia : Rencana studi ilmiah untuk pengaturan kembali masyarakat ). Akan tetapi beliau gagal untuk memperoleh posisi akademis sehingga menghambat penelitiannya. Kehidupan serta penelitiannya kemudian mulai bergantung pada sponsor dan juga bantuan finansial dari beberapa temannya.
Beliau selanjutnya menikahi seorang wanita yang bernama Caroline Massin. Comte dikenal arogan, kejam dan juga mudah marah sehingga pada tahun 1826 beliau di bawa ke sebuah rumah sakit jiwa, akan tetapi beliau berhasil kabur sebelum sembuh. Selanjutnya sesudah kondisinya di stabil kan oleh Massin, beliau mengerjakan kembali apa yang dulu pernah di rencanakan nya. Akan tetapi sayangnya, beliau bercerai dengan Massin pada tahun 1842 karena alasan yang belum diketahui. Saat – saat di antara pengerjaan kembali rencananya hingga pada perceraian nya, beliau mempublikasikan bukunya yang berjudul “ Le Cours de Philosophie Positivistic “. Pada tahun 1844, Comte menjalin kasih dengan seorang wanita yang bernama Clotilde de Vaux, dalam hubungan yang tetap Platonis. Setelah Clotilde wafat, kisah cinta tersebut menjadi quasi – religius. Tidak lama setelahnya, Comte, yang merasa bahwa dirinya merupakan seorang penemu sekaligus seorang nabi dari ” Agama Kemanusiaan ” ( Religion of Humanity ), menerbitkan bukunya yang berjudul “ Systeme de Politique Positive “ pada tahun ( 1851 – 1854 ).
Auguste Comte wafat di Paris pada tanggal 5 September 1857 dan di makamkan di Cimetiere du Pere Lachaise.
Pemikiran
Auguste Comte mencetuskan suatu sistem ilmiah yang selanjutnya melahirkan ilmu pengetahuan baru, yaitu sosiologi. Pandangan Comte atas sosiologi sangat pragmatis. Beliau berpendapat bahwa sesungguhnya analisis untuk membedakan ” Statika ” dan ” Dinamika ” sosial , dan juga analisa masyarakat sebagai suatu sistem yang saling tergantung haruslah di dasarkan pada konsensus. Paradigma Fungsionalis serta paradigma ilmiah yang alamiah yang di rumuskan oleh Comte tetap memberi warna yang menonjol dalam bidang sosiologi saat ini. Auguste Comte dengan bukunya yang berjudul ” Course de Philosophie Positive ” menerangkan bahwa pendekatan – pendekatan secara umum dalam hal untuk mempelajari masyarakat harus melalui suatu urutan – urutan tertentu yang kemudian akan sampai pada tahap akhir yaitu tahap ilmiah.
Auguste Comte adalah seorang tokoh brilian yang disebut sebagai peletak dasar sosiologi. Comte melihat melalui hasil revolusi Perancis yang lebih cenderung kearah reorganisasi masyarakat secara besar – besaran. Menurut beliau , reorganisasi masyarakat hanya bisa berhasil apabila ada orang yang mengembangkan cara berpikir yang baru mengenai masyarakat. Comte telah memperkenalkan metode positif, yaitu sebuah hukum tentang urutan dari gejala – gejala sosial. Beliau memperkenalkan Hukum Tiga Stadia ( Tahap ).
Baca Juga :
- Profil Dan Biodata Didi Kempot , Pria Dengan Julukan The Godfather of Broken Heart
- Biografi Singkat Emile Durkheim