Biografi Dan Profil Jusuf Kalla – Saudagar Yang Menjadi Wakil Presiden
Biodata Jusuf Kalla
Nama : | Muhammad Jusuf Kalla |
Tempat, tanggal lahir : | Watampone , Kabupaten Bone , Sulawesi Selatan , 15 Mei 1942 |
Agama : | Islam |
Orangtua : | Hadji Kalla ( Ayah ), Hj. Athirah ( Ibu ) |
Istri : | Mufidah Jusuf Kalla |
Anak : | Solihin Kalla, Chairani Kalla, Imelda Kalla, Muchlisa Kalla, Muswira Kalla |
Pendidikan : | Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanudin Makasar, 1967. The European Institute of Business Administration Fountainebleu, Prancis ( 1977 ) |
Biografi Jusuf Kalla
Jusuf Kalla di lahirkan dengan nama lengkap Muhammad Jusuf Kalla. Beliau dilahirkan pada tanggal 15 Mei 1942di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Jusuf Kalla adalah anak kedua dari 17 bersaudara. Orang tua Jusuf Kalla di kenal sebagai seorang saudagar bugis yang terkenal yang bernama Haji Kalla. Ibu Jusuf Kalla bernama Hj. Athirah.
Riwayat Masa Kecil
Pada masa kecilnya, Jusuf Kalla tinggal di Watampone, Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. Beliau mengawali pendidikan nya dengan bersekolah di SD II Watampone, Bone. Akan tetapi ketika beliau berusia 10 tahun, beliau bersama dengan para saudaranya serta kedua orang tuanya kemudian pindah ke Makassar. Ketika itu kondisi di watampone sedang tidak kondusif, karena terjadi banyak kekacauan pada saat pemberontakan DI/TII meletus. Di Makassar, Orang Tuanya membeli sepetak ruko yang selanjutnya menjadi tempat tinggal mereka. Hadji Kalla memilih untuk berdagang kain bersama dengan istrinya Hj Athirah. Usaha kedua orang tuanya tersebut kemudian berkembang pesat . Hadji Kalla kemudian di kenal sebagai salah satu pengusaha yang terkenal di Makassar saat itu.
Di Makassar, Ayahnya memasukkan Jusuf Kalla di SMP Islam Datumuseng. Lulus dari sana, beliau lalu melanjutkan pendidikannya di SMA 3 Makassar. Setelah pendidikan sekolahnya selesai, Jusuf Kalla kemudian memilih untuk kuliah di Universitas Hasanuddin di Fakultas Ekonomi. Semasa kuliah, Jusuf Kalla sangat aktif dalam organisasi kemahasiswaan misalnya dalam organisasi Himpunan Mahasiwa Islam ( HMI ) cabang Makassar dan sebagai ketuanya pada tahun 1965 sampai 1966. Beliau menyelesaikan kuliahnya pada tahun 1967. Beliau juga menjadi Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Hasanuddin ( UNHAS ) pada tahun 1965 sampai 1966 dan Ketua Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia ( KAMI ) pada tahun 1967 sampai 1969.
Memimpin Perusahaan NV Hadji Kalla
Setelah lulus kuliah, pada tahun 1968 ayahnya Hadji Kalla kemudian mengangkat Jusuf Kalla sebagai CEO dari NV Hadji Kalla. Jusuf Kalla kemudian memimpin perusahaan keluarganya tersebut. Dibawah kepemimpinan Jusuf Kalla, NV Hadji Kalla berkembang dengan sangat pesat dari perusahaan ekspor impor menjadi perusahaan yang bergerak pada banyak sektor misalnya konstruksi, kendaraan, real estate, transportasi dan yang lain – lain. Jusuf Kalla berangkat ke Perancis untuk melanjutkan pendidikan masternya di The European Institute of Business Administration Fountainebleu.
Karir Politik Jusuf Kalla telah di mulai sejak beliau terpilih menjadi Ketua Pemuda Sekber Golkar Sulawesi Selatan dan Tenggara pada tahun 1965 hingga tahun 1968. Inilah yang membuat nya kemudian menjadi seorang Anggota DPRD Sulawesi Selatan dari partai Golkar pada tahun 1967 hingga tahun 1968.
Pada tahun 1982 Jusuf Kalla kembali ke kancah politik dengan menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat dari Fraksi Golongan Karya. Jabatan tersebut beliau pegang sampai pada tahun 1999. Jusuf Kalla ketika itu telah di kenal sebagai salah satu pengusaha yang paling terkenal asal Sulawesi Selatan. Nama Jusuf Kalla menjadi semakin di kenal oleh masyarakat pada saat beliau dipilih menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gusdur pada tahun 1999 hingga tahun 2000. Pada tahun 2001, Jusuf Kalla di pilih oleh Presiden Megawati Soekarnoputri sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat atau Menkokesra. Jabatan tersebut beliau pegang hingga pada tahun 2004.
Menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia
Dalam biografi Jusuf Kalla diketahui bahwa pada bulan Oktober 2004, Jusuf Kalla maju sebagai kontestan calon wakil presiden yang mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Calon Presiden pada pemilu tahun 2004. Setelah keluar sebagai seorang pemenang, Jusuf Kalla menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia. Susilo Bambang Yudhoyono kemudian di lantik sebagai Presiden RI ke – 6 dengan Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden RI ke – 10.
Seorang Tokoh Perdamaian
Jusuf Kalla juga dikenal sebagai salah satu tokoh penting yang merintis perdamaian di berbagai wilayah konflik pada saat itu misalnya ketika terjadi kerusuhan di Poso dan juga kerusuhan di Ambon. Beliau juga merupakan salah satu inisiator dari perdamaian konflik di Aceh antara pemerintah serta kelompok GAM ( Gerakan Aceh Merdeka ) yang kemudian dapat di selesaikan dengan perjanjian Helsinki pada tahun 2005.
Prestasi Di Dunia Usaha
Atas prestasinya di dunia usaha, Jusuf Kalla kemudian di pilih oleh dunia usaha menjadi Ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah ( Kadinda ) Sulawesi Selatan pada tahun ( 1985 – 1997 ), Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Indonesia pada tahun ( 1997 – 2002 ), Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia ( ISEI ), Sulawesi Selatan pada tahun ( 1985 – 1995 ), Wakil Ketua ISEI Pusat pada tahun ( 1987 – 2000 ), serta Penasihat ISEI Pusat ( 2000 – sekarang ) . untuk bidang pendidikan, beliau menjadi Ketua Yayasan Pendidikan Hadji Kalla yang mewadahi TK, SD, SLTP, SLTA Athirah, Ketua Yayasan Pendidikan Al – Ghazali, Universitas Islam Makassar.
Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Ketua Dewan Penyantun ( Trustee ) pada beberapa universitas, seperti Universitas Hasanuddin ( UNHAS ) Makassar, Institut Pertanian Bogor ( IPB ), Universitas Islam Negeri ( UIN ) Makassar, Universitas Negeri Makassar (UNM), Ketua Dewan Pembina Yayasan Wakaf Paramadina, dan Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNHAS.
Untuk di kalangan ulama dan para pemuka masyarakat, nama Jusuf Kalla dikenal sebagai Mustasyar Nahdhatul Ulama Wilayah Sulawesi Selatan, yang melanjutkan tugas – tugas serta tanggung jawab ayahnya, Hadji Kalla, yang sepanjang hidup nya menjadi bendahara NU Sulawesi Selatan juga menjadi bendahara Masjid Raya, Masjid Besar yang bersejarah di kota Makassar. Beliau selama sepuluh tahun ( 1980 – 1990 ) menjadi Ketua dari Persatuan Sepak Bola Makassar ( PSM ) dan Pemilik Club Sepak Bola Makassar Utama ( MU ) pada tahun 1985 hingga 1992.
M. Jusuf Kalla yang menikah dengan Nyonya Hajjah Mufidah Jusuf dan mereka telah di karuniai satu putra dan empat putri dan juga di karuniai sembilan cucu.
Maju Sebagai Calon Presiden Indonesia
Pada tahun 2009, Jusuf Kalla maju sebagai kandidat calon Presiden Indonesia yang di usung oleh Partai Golkar di dampingi dengan Wiranto sebagai calon wakil Presiden Indonesia dari Partai Hanura. Akan tetapi kalah oleh pasangan SBY serta Boediono yang berhasil menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Jusuf Kalla memperoleh gelar kehormatan yaitu Doctoral Causa ke empatnya yang di terimanya dari Universitas Hasanuddin Makassar pada bidang ekonomi dan politik pada bulan September 2011. Kesibukan dari seorang Jusuf Kalla yang lainnya adalah menjadi Ketua Palang Merah Indonesia disamping itu beliau juga biasa menyempatkan dirinya untuk bermain bersama dengan cucu – cucunya.
Menjadi Wakil Presiden Kedua Kalinya
Di tahun 2014, Jusuf Kalla terpilih sebagai calon wakil presiden Indonesia. Beliau maju mendampingi Joko Widodo atau Jokowi yang maju sebagai kandidat calon Presiden Indonesia yang di usung oleh Partai PDI Perjuangan. Jusuf Kalla terpilih karena pengalaman nya yang pernah memimpin Republik Indonesia. Beliau kemudian berhasil menjadi wakil presiden terpilih berikutnya bersama dengan Jokowi sebagai Presiden Terpilih Republik Indonesia sesudah menang dengan meraih perolehan suara terbanyak pada Pemilihan presiden yang diselenggarakan pada tahun 2014 yang di pilih langsung oleh rakyat.
Kekayaan Jusuf Kalla
Selain sebagai seorang politisi, Jusuf Kalla juga terkenal sebagai seorang pengusaha asal Sulawesi Selatan. Sumber kekayaan nya berasal dari NV Hadji Kalla yang di dirikan oleh kedua orang tuanya. NV Hadji Kalla kemudian di kenal dengan nama PT Hadji Kalla. Perusahaan tersebut menangui banyak anak perusahaan yang bergerak pada berbagai sektor industri terutama di Sulawesi Selatan. Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara ( LHKPN ) yang dirilis pada tahun 2014, total kekayaan dari Jusuf Kalla adalah mencapai Rp.465 miliar plus US$ 1.058.564. hal ini menjadikan beliau sebagai salah satu pengusaha terkaya di Sulawesi Selatan.
Baca Juga :