Biografi dan Profil MH Thamrin – Pahlawan Nasional Indonesia
Nama Muhammad Husni Thamrin atau yang lebih dikenal dengan MH Thamrin adalah salah satu tokoh Pahlawan Nasional Indonesia.
Biografi dan Profil Muhammad Husni Thamrin
MH Thamrin mempunyai nama lengkap Muhammad Husni Thamrin , beliau dilahirkan di wilayah Sawah Besar , Batavia ( Jakarta ) pada hari Jum’at 16 Februari 1894 . Nama kecil beliau adalah Matseni, ayah Husni Thamrin bernama Muhammad Tabri Thamrin dan Ibunya bernaMa Nurkhamah.
Ayahnya yaitu Muhammad Tabri Thamrin bekerja sebagai seorang wedana, ia mengepalai sebuah distrik atau daerah jabatan wedana merupakan terpandang pada masa kolonial yang membawahi beberapa asisten wedan ( Camat ). Ayah beliau juga dikenal sebagai tokoh Bertawi.
Kakek MH Thamrin bernama Ort, yang merupakan pria berkebangsaan inggris yang menikah dengan Nuraini, nenek dari MH Thamrin yang berasal dari Betawi. Ort bekerja sebagai seorang pedagang , ia juga memiliki sebuah hotel yang bernama Ort de Rijwik di Batavia.
Sepeninggal Ort, ayah MH Thamrin yaitu Tabri Thamrin yang ketika itu berusia 10 tahun di adopsi oleh paman dari pihak ibunya yang bernama Muhammad Thabri yang bekerja sebagai seorang pamong praja di wilayah Kepulauan Seribu.
Ketika pamannya meninggal dunia ayah MH Thamrin menjadi seorang yang kaya raya sebab ia mewarisi kekayaan dari paman dan warisan ayahnya dulu. Muhammad Husni Thamrin yang sejak kecil lahir dari keluarga yang terpandang namun beliau bergaul dengan anak-anak dari rakyat jelata yang ada disekitar tempat tinggalnya.
Beliau mendapatkan pendidikan yang layak semasa kecilnya . Di usia muda , MH Thamrin yang dikenal fasih dalam berbahasa Belanda dan juga Inggris bekerja sebagai seorang pegawai di perusahaan pelayaran besar yang bernama KPM ( Koninklijke Paketvaart – Maatschappij ) . Muhammad Husni Thamrin memimpin sebuah organisasi kedaerahan yang bernama Kaoem Betawi yang pada awalnya didirikan oleh ayahnya , Thabri Thamrin.
Mulai Menjadi Politikus , Dari Gemeenteraad Hingga Volksraad
Husni Thamrin mulai dikenal sebagai salah satu Tokoh Betawi yang berpengaruh. Karena pergaulan beliau yang luas dengan para tokoh-tokoh politik etis Belanda , maka pada tahun 1919 , Muhammad Husni Thamrin menjabat sebagai anggota Gemeenteraad ( Dewan Kota ) Batavia . Disini wujud perjuangan MH Thamrin adalah memperjuangkan kehidupan rakyat pribumi khususnya rakyat Betawi pada saat itu untuk memperoleh pendidikan , ekonomi dan juga kesehatan yang layak.
Kerena beliau mempunyai kecerdasan serta kecakapan dalam memimpin , MH Thamrin kemudian bergabung ke Volksraad ( Dewan Rakyat ) pada tahun 1927 mengisi kekosongan jabatan yang ada pada saat itu bersama dengan tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia seperti H.O.S Cokroaminoto dan Haji Agus Salim. Di Volksraad Muhammad Husni Thamrin memperjuangkan penggunaan bahasa Indonesia dalam sidang dewan.
Pada tahun 1929 , beliau menjabat sebagai wakil walikota Batavia menggantikan seorang pria Belanda yang pada saat itu di anggap kurang berpengalaman dan MH Thamrin adalah seorang Betawi dianggap sebagai sosok yang berpengalaman baik di Gemeenteraad ( Dewan Kota ) dan Volksraad ( Dewan Rakyat ).
Pada tahun 1930an , sikap kritis Muhammad Husni Thamrin dalam Volksraad terhadap pemerintahan Kolonial Belanda semakin menjadi-jadi , beliau banyak mengkritik kebijakan pemerintah Kolonial Belanda yang dianggapnya lebih mementingkan kepentingan golongan Eropa tanpa melihat kondisi rakyat pribumi pada saat itu. Kritikan-kritikan yang beliau lontarkan mulai memperoleh dukungan-dukungan dari para anggota sosial demokrat.
Menjadi Tahanan Rumah
Pada tahun 1920 hingga 1930-an sikap pemerintah kolonial Belanda berubah menjadi semakin keras. MH Thamrin dianggap sebagai politisi yang berbahaya oleh pemerintah Belanda. Rumah Muhammad Husni Thamrin kemudian di geledah oleh polisi rahasia Belanda dengan tuduhan anti Belanda dan pada ketika itu juga kondisi MH Thamrin sedang sakit demam.
Setelah penggeledahan, Muhammad Husni Thamrin dijatuhi hukuman tahanan rumah oleh pemerintah Belanda pada tanggal 6 Januari 1941. Rumah beliau dijaga ketat oleh polisi dan tidak membiarkan siapapun untuk menemui MH Thamrin termasuk dokter yang ingin mengobatinya.
Akibatnya sakit demam yang diderita oleh Muhammad Husni Thamrin semakin parah . pada tanggal 10 Januari , seorang dokter yang bernama J. Kayadi baru bisa memeriksa dan mencoba mengobati sakit demam yang diderita oleh MH Thamrin .
Muhammad Husni Thamrin Wafat
Akan tetapi penanganan oleh dokter tersebut sudah terlambat. Pada tanggal 11 Januari 1941 , Muhammad Husni Thamrin menghembuskan nafas terakhirnya di rumahnya akibat sakit demam yang beliau derita.
Pemakaman Muhammad Husni Thamrin sendiri dihadiri oleh sekitar 10.000 pelayat . Beliau dimakamkan di TPU Karet Bivak , Jakarta. Atas jasa-jasa MH Thamrin , pemerintah Indonesia kemudian memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Muhammad Husni Thamrin.
Nama beliau juga diabadikan sebagai nama jalan protokol di Jakarta yaitu Jl. MH Thamrin . selain itu beliau juga di abadikan dalam pecahan uang kertas rupiah nominal 2.000 yang dikeluarkan pada tahun 2016.
Baca Juga :