Biografi dr. Terawan Agus Putranto –  Menteri Kesehatan

Posted on

Biografi dr. Terawan Agus Putranto –  Menteri Kesehatan

Terawan Agus Putranto – Beliau sangat terkenal sebagai dokter dengan metode “ Cuci Otak “  untuk pasien stroke.  Beliau  telah  melayani pasien hingga puluhan ribu melalui metodenya tersebut . akan tetapi  metodenya tersebut  di anggap kontroversi oleh IDI ( Ikatan Dokter Indonesia ) sehingga membuat beliau  pernah dipecat dari IDI. dr. Terawan diketahui mempunyai  langganan pasien yang berasal dari  kalangan pejabat hingga  para artis terkenal. Sebelum  beliau di tunjuk sebagai Menteri Kesehatan, dr. Terawan menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat ( RSPAD ) Gatot Subroto.

Biodata dr. Terawan Agus Putranto

Nama :Letjen TNI Dr dr Terawan Agus Putranto , Sp.Rad(K)
Tempat, tanggal lahir :Yogyakarta , 5 Agustus 1964
Agama :Kristen Protestan
Istri :Ester Dahlia
Anak :Abraham Aprilliawan
Pendidikan :( S1 )  Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada

( S2 ) Spesialis Radiologi. Universitas Airlangga, ( S3 )  Fakultas Kedokteran, Universitas Hassanuddin ( Unhas )

Biografi dr. Terawan Agus Putranto

Terawan Agus Putranto dilahirkan pada tanggal 5 Agustus 1964 di Yogyakarta. Beliau mengenyam pendidikan di SMP Negeri 2 Yogyakarta. Setelah lulus darisana kemudian  pada tahun 1980, beliau  kemudian melanjutkan sekolahnya di SMA Bopkri 1 Yogyakarta dan lulus pada tahun 1983.

Sejak kecil Terawan Agus Putranto telah  bercita – cita menjadi seorang dokter. Setelah tamat SMA, Terawan Agus Putranto kemudian di terima masuk di Fakultas Kedokteran, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta dan lulus pada tahun 1990. Prestasinya cukup baik, terbukti beliau  berhasil menjadi dokter ketika  berumur 26 tahun.

Menjadi Dokter TNI Angkatan Darat

Setelah  lulus sebagai seorang dokter, dr Terawan selanjutnya  bergabung dengan TNI Angkatan Darat dengan melalui jalur Korps Kesehatan Militer. Selama bergabung dengan TNI AD, dr. Terawan pernah bertugas di Bali, Lombok dan juga  Jakarta. Karena ayah dr. Terawan hanya merupakan hanya seorang pensiunan PNS biasa sementara dr. Terawan pada saat  itu bercita – cita ingin menjadi  seorang dokter spesialis, maka beliau  lalu  melanjutkan pendidikannya dengan  berbekal beasiswa ikatan dinas. Beliau lantas  mengambil gelar master dibidang spesialis Radiologi di universitas Airlangga, Surabaya y6ang selesai pada tahun 2004.

Beberapa tahun kemudian yaitu pada tahun 2009, dr. Terawan selanjutnya  masuk dalam jajaran tim dokter kepresidenan. Selain itu,  beliau juga  terus memperdalam ilmu kedokterannya dengan menempuh program Doktor ( S3 ) di Universitas Hasanuddin, Makassar.

Metode  “ Cuci Otak “

Dalam studinya, beliau  menekankan perhatiannya terhadap  penderita stroke. Disertasinya berjudul  “ Efek Intra Arterial Heparin Flushing Terhadap Regional Cerebral Blood Flow, Motor Evoked Potentials, serta  Fungsi Motorik pada Pasien dengan Stroke Iskemik Kronis “ . Dalam studinya tersebut, beliau menemukan sebuah  metode yang beliau namakan   “ Brain Flushing “ . Metode ini sempat menjadi perdebatan di kalangan akademisi serta  ilmuwan kedokteran karena latar belakang nya sebagai seorang radiolog. Akan tetapi  dr. Terawan berhasil membuktikannya. Metode pengobatan “ Cuci Otak “  nya bahkan telah  beliau  terapkan dan digunakan di Jerman. Beliau membuat paten dengan nama “ Therawan Theory “ . Menurut pengalaman dr. Terawan, dengan metode tersebut  pasien dapat  sembuh sekitar 4 – 5 jam pasca operasi. Dikutip dari CNN Indonesia di sebutkan bahwa dalam sebuah wawancara dr. Terawan yang di muat dalam dalam situs Good To Know, disitu beliau  menyebutkan bahwa beliau telah  berhasil mengobati pasien yang  bernama Benny Panjaitan, yang diketahui merupakan seorang penyanyi grup Panbers.

Terawan menyebutkan bahwa Benny Panjaitan mengidap penyakit stroke selama setahun yang menyebabkan ia menjadi lumpuh. Dengan melalui metode cuci otak atau Intra Arterial Heparin Flushing ( IAHF ) dimana itu merupakan modifikasi dari penggunaan teknik pencitraan dengan Digital Substraction Angiography ( DSA ) yang selanjutnya  di lakukan tindakan dengan metode flushing heparin dan dengan yang di pandu dengan kateter. Dikutip dari CNN Indonesia, menurut dr. Terawan, intervensi radiologi bisa  memperbaiki penumbra. Dimana di dalam otak penderita stroke terdapat bagian inti maupun  bagian otak yang mati serta  penumbra atau bagian yang mati sebagian. Bagian yang rusak tidak dapat  di perbaiki, akan tetapi bagian penumbra masih bisa diperbaiki .

Kepala RSPAD Gatot Subroto

Karena prestasi dan juga pengalamannya, pada tahun 2015 dr. Terawan di angkat sebagai Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat ( RSPAD ) Gatot Subroto dengan pangkat Mayor Jenderal.

Penghargaan dr. Terawan

Inovasi dan juga  penemuan metode  “ Cuci Otak “  tersebut  membuat dr. Terawan diganjar beberapa penghargaan seperti Hendropriyono Strategic Consulting ( HSC ) serta  dua rekor MURI sekaligus sebagai penemu terapi cuci otak dan  juga penerapan program Digital Substraction Angiogram ( DSA ). Beliau  juga memperoleh  penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia – Dunia ( Leprid ) yaitu  Lifetime Achievement Award atas penemuannya. Meskipun  begitu, metode pengobatan Cuci Otak yang di kembangkan oleh dr. Terawan ini masih menjadi kontroversi bagi  sebagian kalangan kedokteran.

Dipecat dari IDI

Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia ( MKEK IDI ) pernah memecat atau memberhentikan izin praktek dari dr. Terawan terkait dengan metode pengobatannya selama setahun. MKEK IDI menilai bahwa  dr. Terawan melakukan serious ethical missconduct atau pelanggaran berat terkait dengan metode nya.

Pasien Pejabat dan Artis

Banyak pejabat yang biasa menjadi pasien dr. Terawan seperti Prabowo Subianto dan Aburizal Bakrie dan juga  para pejabat lainnya. Prabowo dan juga  Aburizal Bakrie bahkan memberikan pengakuan keberhasilan dari metode cuci otak dr. Terawan.

Menjadi Menteri Kesehatan Indonesia

Pada bulan oktober 2019, Presiden Joko Widodo menunjuk dr. Terawan Agus Putranto sebagai Menteri kesehatan yang menggantikan Prof. Dr. dr. Nila Djuwita Anfasa Moeloek Sp.M yang sebelumnya telah menjabat sebagai Menteri Kesehatan. dr. Terawan masuk dalam kabinet Indonesia Maju yang di bentuk oleh Presiden Joko Widodo dengan masa jabatan  sejak 2019 hingga 2024. Praktis sesudah  menjabat sebagai Menteri Kesehatan, dr. Terawan harus melepaskan jabatan nya sebagai Kepala RSPAD Gatot Subroto.

Beliau  juga lantas mengundurkan diri atau pensiun dini dari TNI, dimana pangkat terakhirnya adalah yaitu Letjen TNI dokter Terawan Agus Putranto selain beliau pernah menjabat sebagai kepala RSPAD Gatot Subroto, dr. Terawan juga pernah menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia, Ketua World International Committee of Military Medicine serta Ketua ASEAN Association of Radiology.

Baca Juga :