Biografi Ismail Kadare – Kisah Sang Sastrawan
Nama Lengkap : | Ismail Kadare |
Tempat Lahir : | Gjirokaster, Albania |
Tanggal Lahir : | Selasa , 28 Januari 1936 |
Kebangsaan : | Albania |
Istri : | Helena Kadare |
Pendidikan : | Sarjana dan diploma guru bidang bahasa dan literature ,Fakultas Sejarah dan Filologi, Universitas Tirana, Albania |
Karier : | Anggota Parlemen Albania ( 1970 – 1982 ) Anggota, Academy of Moral and Political Science, Prancis Sastrawan |
Ismail Kadare merupakan seorang sastrawan modern asal Albania yang lebih terkenal melalui karya novelnya, meskipun pada awalnya dia di kenal sebagai seorang penulis puisi. Meskipun beliau memulai karir sebagai penulis di usia yang masih sangat belia ( sekitar 25 tahun ), sosok dan karya Kadare sudah mampu menjadi teladan dalam bidang sastra di negaranya sejak 1960.
Pada tahun 1970 hingga 1982, penulis kelahiran 28 Januari 1938 ini menjadi anggota parlemen Albania ketika kepemimpinan komunis dan memperoleh ijin untuk berkunjung dan mempublikasikan karyanya di luar negeri. Akan tetapi , karya puisi satir Kadare dituding telah menyinggung pemerintahan dan berakibat pencekalan berupa larangan penerbitan tulisan dalam bentuk apapun selama tiga tahun. Atas larangan tersebut, sastrawan yang juga seorang sarjana sejarah dan filologi ini menyebut bahwa kepemimpinan diktator serta karya otentik sastra memang tidak pernah sejalan. Penulis, setidaknya bagi Kadare, adalah musuh alami dari kediktatoran.
Bisa jadi sebagai akibat lanjutan dari pencekalan tersebut, pada sepanjang masa kekuasaan rezim Hoxha di Albania, sastrawan kelahiran kota Gjirokaster ini kerap menguak karakter kekuasaan totalitarian dan doktrin para sosialis realis dengan melalui cerita serta bahasa yang lugas dan juga transparan. Gaya tutur semacam ini dapat di lihat dari salah satu karya Kadere paling terkenal, The General of the Dead Army, yang berkisah betapa tidak lucunya seorang jendral terjebak dalam sebuah misi konyol dan juga menjengkelkan di Albania. Entah tersebab penolakannya terhadap kekuasaan tiran atau sebab yang lain, jelasnya adalah salah satu sastrawan terbesar Albania ini sering mendapatkan tudingan beraliran marxist, terlepas dari seserius apapun upaya Kadare mendukung dalam upaya pembebasan Albania dari kediktatoran.
Pada tahun 1990, Kadare memperoleh suaka politik dari pemerintah Prancis yang mengatas namakan bantuan untuk demokratisasi. Enam tahun berikutnya, sastrawan besar Albania ini menjadi anggota seumur hidup dari Academy of Moral and Political Science di Prancis. Selama berkarya dalam bidang sastra, Ismail Kadere tidak hanya sering menerima penghargaan kelas duni, akan tetapi beliau juga beberapa kali terpilih sebagai kandidat penerima penghargaan Nobel untuk bidang sastra. Berbagai karya Kadare kini sudah di terjemahkan ke dalam lebih dari 30 bahasa di seluruh dunia.
Baca Juga :
- Profil Lengkap Elvy Sukaesih – Ratu Dangdut Indonesia
- Biografi Fatahillah – Kisah Sang Pembebas Sunda Kelapa