Biografi Muhammad Yunus – Pemenang Penghargaan Nobel Perdamaian 2006
Nama : | Muhammad Yunus |
Tempat, tanggal lahir : | Chittagong, 28 Juni 1940 |
Pendidikan : | Ph. D Bidang Ekonomi di Universitas Vanderhit , USA |
Muhammad Yunus lahir di tahun 1940 dan memperoleh gelar Ph.D di bidang ekonomi di tahun 1969 di usia 29 tahun. Pada tahun 1983, beliau membangun Bank Grameen dengan tujuan untuk menolong orang miskin keluar dari kemiskinan. Beliau menyediakan pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan mereka serta mengajarkan cara mengelola keuangan yang dapat membantu mereka. Muhammad Yunus percaya bahwa mendapatkan pinjaman adalah hak dasar manusia.
Muhammad Yunus memulai usahanya dalam memberantas kemiskinan dengan melalui microlending atau pinjaman dalam jumlah kecil. Pinjaman ini merupakan pinjaman personal yang beliau pinjamkan kepada para penenun keranjang di Bangladesh pada pertengahan tahun 1970 -an. Sistem ini yang selanjutnya berkembang menjadi Bank Grameen. Model Bank Grameen saat ini telah di gunakan di bank – bank di lebih dari 100 negara di seluruh dunia.
Visi Muhammad Yunus adalah pemberantasan kemiskinan secara total, hingga kemiskinan hanya dapat di lihat di diorama – diorama di museum – museum yang selanjutnya hari dikunjungi oleh generasi – generasi mendatang. Beliau berharap orang – orang yang datang ke museum dan melihat diorama tersebut bisa berkata “ kenapa kita membiarkan sesuatu yang sangat mengerikan itu terjadi begitu lama? “, hal ini dapat menjadi pelajaran supaya tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Dari usahanya ini, Muhammad Yunus di anugerahi penghargaan Nobel perdamaian pada tahun 2006, karena kemiskinan bukan lagi sekedar masalah ekonomi namun juga masalah kemanusiaan, beliau kemudian merancang program yang di beri nama “ Social Business ”. Program ini bertujuan untuk memberikan manfaat sosial kepada masyarakat dan lingkungan dari aktivitas perusahaan. Para investor dari program ini tidak memperoleh keuntungan, melainkan penggantian dana investasi. Saat ini Muhammad Yunus telah mengembangkan usaha social business -nya dengan bekerja sama dengan beberapa perusahaan, salah satunya adalah Danone yang di mulai pada tahun 2006. Joint Vanture ini memproduksi yogurt dengan kandungan micro – nutrient yang di harapkan bisa mengurangi masalah kekurangan gizi yang marak terjadi di Bangladesh. Pabrik produksi yogurt menggunakan energi dari sinar matahari ( Solar ) dan Bio – gas yang ramah lingkungan untuk memproduksi yogurt. Selain itu kemasan yogurt dibuat ramah lingkungan sehingga tidak merugikan lingkungan. Saat ini sudah ada lebih dari 50 pabrik produksi yogurt yang dibangun.
Baca Juga :
- Biografi Walter Elias Disney – Kisah Inspiratif dari Pendiri Walt Disney
- Biografi Abdoel Moeloek – Pahlawan Kemerdekaan di Tanah Lampung