Biografi Pythagoras – Sang Matematikawan Penemu Teorema Pythagoras

Posted on

Biografi Pythagoras – Sang Matematikawan Penemu Teorema Pythagoras

Pythagoras –  Beliau adalah  salah satu tokoh dengan kontribusi yang cukup banyak dalam dunia matematika.

Biografi Pythagoras

Phytagoras, diketahui beliau  lahir di pulau Aegean yang berada di wilayah Timur kepulauan Samos, Yunani pada tahun 570 SM. Ibunya bernama Pythias yang merupakan seorang penduduk asli pulau tersebut  sementara ayahnya  bernama Mnesarchus adalah seorang pedagang permata dari Tirus ( Lebanon ). Phytagoras juga mempunyai  dua atau tiga orang saudara kandung.

Riwayat Masa Kecil

Pythagoras menghabiskan sebagian besar dari  masa kecilnya di kepulauan Samos. Tatkala beliau  tumbuh dewasa, beliau  mulai menemani ayah nya untuk berdagang. Ayahnya Mnesarchus pernah membawa Phytagoras ke Tirus. Disitu beliau  belajar di bawah para sarjana yang berasal  dari Suriah. Ada juga kemungkinan bahwa  beliau  mengunjungi Italia bersama dengan  ayahnya saat  berdagang.

Pythagoras selanjutnya  belajar secara ekstensif di bawah guru yang berbeda. Beliau  belajar puisi, membaca karya pujangga Homer dan juga memainkan alat musik kecapi. Selain belajar dari para sarjana di Suriah, beliau  juga belajar di bawah bimbingan para sarjana di Chaldea. Pherecydes of Syros juga adalah  salah satu guru awal Pythagoras yangmana beliau belajar filsafat.

Belajar ke Thales

Dalam biografi pythagoras diketahui bahwa ketika usia delapan belas tahun, Pythagoras pergi ke kota Miletus untuk bertemu dengan Thales yang merupakan seorang ahli matematika dan juga  astronomi.

Meskipun saat  itu Thales sudah terlalu tua untuk mengajar, namun pertemuan tersebut  cukup membuahkan hasil. Dari pertemuan tersebut  menimbulkan minat Pythagoras dalam ilmu pengetahuan, matematika dan juga  astronomi. Pythagoras juga belajar ke salah satu murid dari Thales yang bernama Anaximander. Karya – karya Pythagoras yang selanjutnya menunjukkan kemiripan yang mencolok dengan karya – karya Anaximander.

Pergi Ke Mesir

Kedua teori astronomi dan geometrinya tersebut tampaknya telah berkembang secara alami dari teori – teori filsuf yang lebih tua. Pada tahun 535 SM, Pythagoras kemudian berangkat ke Mesir untuk belajar atas nasihat dari Thales. Akan tetapi , menurut pendapat lain, Pythagoras pergi ke Mesir untuk melarikan diri dari tirani Polycrates, yang merupakan  penguasa Samos saat itu.

Pythagoras tinggal di Mesir selama hampir sepuluh tahun. Setelah menyelesaikan ritus atau adat keagamaan yang dibutuhkan  disana, Pythagoras lalu  masuk ke kuil Diospolis dan diterima untuk  menjadi seorang  imam disana.

Ada juga pendapat bahwa selama beberapa tahun Pythagoras belajar di bawah bimbingan pendeta Mesir yang bernama Oenuphis dari Heliopolis. Pada tahun  525 SM, Kaisar Cambyses II yang berasal dari Persia menaklukkan Mesir. Pythagoras lalu di tangkap dan kemudian dibawa sebagai tahanan ke wilayah Babel atau Babilonia .

Di Babilonia, Pythagoras dengan cepat dapat  beradaptasi atau berhubungan dengan para imam Persia yang di kenal sebagai orang majusi. Pythagoras juga saat itu mulai belajar tentang  matematika dan musik yang berada di bawah bimbingan mereka.

Kembali Ke Samos

Pada tahun 522 SM, Cambyses II dari Persia meninggal dunia dalam keadaan  yang misterius dan juga Polycrates, penguasa tirani Samos saat  itu juga terbunuh. Peristiwa tersebut  memberi kesempatan bagi Pythagoras untuk kembali ke Samos dan yang  kemudian beliau lakukan pada tahun 520 SM.

Mendirikan Sekolah The Semicircle

Diketahui  bahwa sekembalinya ke Samos, Pythagoras membuka sebuah sekolah yang  bernama The Semicircle. Akan tetapi , metode pengajarannya tersebut  berbeda dan hal tersebut  menarik bagi beberapa orang. Di  saat yang sama, para pemimpin Samos saat itu ingin Pythagoras ikut terlibat dengan pemerintahan kota akan tetapi hal tersebut  yang tidak menarik hati Pythagoras.

Pindah Ke Italia

Pada tahun  518 SM, Pythagoras memindahkan sekolahnya ke Croton di Italia selatan. Beberapa pendapat mengatakan bahwa beliau pergi ke sana untuk belajar ilmu hukum dan juga tinggal disana.  Di Croton inilah beliau  mulai mengajar  serta  dengan cepat beliau  mengumpulkan sekelompok pengikutnya. Kemudian , beliau  mendirikan perkumpulan yang terbuka bagi pria dan wanita. Hal ini berkembang menjadi sekolah filsafat agama yang religious serta mempunyai  pengaruh politik yang besar.

Pengikut Pythagorean

Para pengikut Pythagoras di sebut dengan sebagai Pythagorean yang   terbagi menjadi dua kaum. terdapat  sebagian dari mereka yang tinggal dan juga  bekerja di sekolah tersebut  yang dikenal sebagai matematikawan atau pelajar. Dan sebagian yang  lain nya  tinggal di luar sekolah yang  dikenal sebagai Akousmatik atau pendengar.

Pythagoras merupakan seorang  guru atau master dari kedua sekte atau bagian tersebut. Para pelajar atau matematikawan pengikutnya harus menjalani kehidupan mereka sesuai dengan peraturan, misalnya apa yang mereka makan, kenakan atau bahkan apa yang  mereka ucapkan. Mereka tidak mempunyai  barang pribadi serta  mengikuti gaya hidup vegetarian yang ketat. Sebaliknya, kaum akousmatik di ijinkan untuk mempunyai  properti pribadi dan juga makan makanan yang  non vegetarian. Mereka juga menghadiri sekolah hanya pada siang hari , sekolah milik Pythagoras tersebut mempraktekkan kerahasiaan yang ketat dan  tidak hanya  mengenai  ritual mereka, tetapi juga mengenai  apa yang diajarkan. Oleh karena itu, meskipun itu membuat kontribusi  yang luar biasa untuk matematika akan tetapi  sulit untuk membedakan di antara karya – karya Pythagoras dan juga  para pengikutnya.

Kontribusi Pythagoras Dalam Matematika

Akan tetapi , kontribusi Pythagoras terhadap matematika paling di kenang karena konsepnya mengenai  angka. Pythagoras percaya bahwa semuanya bisa  direduksi menjadi angka dan angka – angka tersebut  mempunyai  karakteristik, kekuatan, dan juga  kelemahan mereka tersendiri.

Bagi seorang  Pythagoras angka 10 adalah angka yang paling lengkap karena terdiri atas  empat digit pertama ( 1 + 2 + 3 + 4 ) dan saat  ditulis dalam notasi titik, mereka akan membentuk segitiga. Beliau  juga mempercayai  bahwa geometri merupakan  bentuk tertinggi dari studi matematika yang dengan nya seseorang mampu  menjelaskan dunia fisik. Keyakinan Pythagoras tersebut  berasal dari pengamatan nya terhadap matematika, musik, dan juga  astronomi

Beliau  juga mempropagandakan bahwa jiwa itu abadi. Ketika  kematian seseorang akan mengambil bentuk baru lalu  dengan demikian beliau  bergerak dari orang ke orang dan bahkan juga  ke hewan yang lebih rendah melalui serangkaian reinkarnasi sampai menjadi murni dan pemurnian tersebut bisa  dilakukan melalui musik dan matematika.

Pythagoras sendiri merupakan  seorang musisi yang baik yang mampu  memainkan alat musik Lyre yang sejenis dengan harpa dengan baik. Beliau  juga merupakan orang yang percaya tentang  mistisisme, beliau b juga berpendapat bahwa symbol – simbol tertentu mempunyai  signifikansi mistis dan bahwa interaksi antara yang berlawanan adalah  ciri penting dunia.

Pada  Astronomi, Pythagoras juga mengajarkan bahwa Bumi merupakan  sebuah bola di pusat kosmos. Beliau  berpendapat bahwa semua planet dan juga  bintang lain merupakan  bola karena bola adalah suatu bentuk  padat yang paling sempurna.

Teorema Pythagoras

Pythagoras adalah seorang  tokoh matematika yang paling terkenal dalam konsep geometri nya. Beliaulah yang  pertama kali membuktikan tentang  Teorema Pythagoras yaitu Jumlah luas bujur sangkar pada kaki sebuah segitiga siku – siku sama dengan luas bujur sangkar di hipotenus . Sebuah segitiga siku – siku merupakan segitiga yang memiliki  sebuah sudut siku – siku, kakinya merupakan  dua sisi yang membentuk sudut siku – siku tersebut, dan hipotenus merupakan  sisi ketiga yang berhadapan dengan sudut siku – siku tersebut.  Meskipun teorema tersebut  telah  di temukan oleh orang Babylonia, akan tetapi  Pythagoras merupakan  orang yang pertama kali yang berhasil membuktikannya.

Menikah Dengan Theano

Pythagoras diketahui menikah dengan seorang  wanita yang  bernama Theano, yang merupakan murid pertamanya di Croton. Dia menulis sebuah risalah yang disebut dengan “ On Virtue “ . Akan tetapi , ada yang mengatakan bahwa dia bukan istrinya, melainkan  hanya seorang murid. Menurut berbagai pendapat , Pythagoras dan Theano mempunyai  seorang putra yang  bernama Telauges, dan memiliki tiga orang  anak perempuan yang  bernama Damo, Arignote, dan Myia. Putri kedua mereka Arignote merupakan  seorang sarjana yang terkenal. Putri ketiga mereka yang bernama , Myia, dikatakan telah menikahi seorang pegulat terkenal yang bernama , Milo of Croton. Lebih lanjut dinyatakan bahwa Milo merupakan  rekan Pythagoras yang  menyelamatkan hidup  Pythagoras ketika  terkena reruntuhan atap.

Pythagoras juga diketahui mempunyai  banyak musuh. Salah satu dari musuhnya tersebut  menghasut massa untuk melawan para pengikut Pythagoras dengan  membakar tempat tinggal mereka .

Kematian Pythagoras

Akan tetapi , Pythagoras berhasil melarikan diri. Beliau  lalu  pergi ke Metapontum dan menurut sebagian orang disana Pythagoras mengalami kelaparan sampai mati. Akan tetapi ada  beberapa pendapat lain yang  mengatakan bahwa Pythagoras terjebak dalam sebuah konflik antara Agrigentum dan Syracusans yang  kemudian dibunuh oleh Syracusans. Namun , apapun penyebab kematian nya, menurut sebagian besar akun beliau  meninggal dunia  pada tahun  495 SM. “ Teorema Pythagoras “  tetap menjadi warisan Pythagoras yang terpenting untuk  dunia matematika sampai  saat ini.

Baca Juga :