Biografi & Profil Ahok – Basuki Tjahaja Purnama
Biodata Ahok
Nama Lengkap : | Basuki Tjahaja Purnama |
Alias : | Ahok, Basuki Tjahaja , Basuki T Purnama |
Agama : | Kristen |
Tempat Lahir : | Manggar, Bangka Belitung |
Tanggal Lahir : | Rabu , 29 Juni 1966 |
Warga Negara : | Indonesia |
Istri : | Puput Nastiti Devi ( m. 2019 ) , Veronica Tan ( m. 1997-2019 ) |
Anak : | Nathania Purnama , Nicholas Purnama , Daud Albenner Purnama |
Pendidikan : |
|
Karier : |
|
Organisasi : | Ketua Dewan Yayasan Sosial dan Agama di Jakarta. |
Penghargaan : |
|
Biografi dan Profil Ahok
Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab dengan nama Ahok adalah seorang politikus asal Belitung. Beliau menjadi pasangan Jokowi dalam Pemilu Gubernur DKI Jakarta tahun 2012. Pada pemilu tahun 2012, Jokowi dan Ahok terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Jakarta. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Bupati Belitung Timur yang menggantikan Usman Saleh. Pada tanggal 14 November 2014, Ahok dilantik menjadi gubernur DKI Jakarta. Menggantikan Jokowi yang terpilih sebagai Presiden RI pada Pemilu 2014.
Ahok lahir di Belitung pada tanggal 29 Juni 1966. Beliau merupakan anak pertama dari pasangan Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing yang merupakan seorang keturunan Tionghoa – Indonesia. Bersama dengan ketiga adiknya, Ahok menghabiskan masa kecilnya di Desa gantung, Belitung Timur, hingga tamat sekolah menengah pertama. Sesudah itu, Ahok hijrah ke Jakarta untuk meneruskan pendidikannya.
Di Jakarta, Ahok menimba Ilmu di Universitas Trisakti dengan mengambil Jurusan Teknik Geologi di Fakultas Teknik Mineral. Setelah lulus dan menmperoleh gelar Insinyur Geologi, pada tahun 1989 Ahok kembali ke Belitung dan mendirikan CV Panda yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan PT Timah.
Dua tahun kemudian, Ahok melanjutkan kuliahnya di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya. Setelah memperoleh gelar MAgister Manajemen, beliau kemudian bernaung di bawah PT Simaxindo Primadaya dengan menjabat sebagai staf direksi bidang analisa biaya serta keuangan proyek.
Dengan mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan pengalamannya bekerja, Ahok mendirikan PT Nurindra Ekapersada, yang merupakan awal perjalanan dari Gravel Pack Sand ( GPS ). Setelah berhenti bekerja untuk PT Simaxindo, Ahok kemudian mendirikan pabrik pengolahan asir kuarsa pertama di Belitung, yang berlokasi di Dusun Burung Mandi. Perusahaan tersebut beliau dirikan dengan mengadopsi dan juga mengadaptasi teknologi Amerika Serikat dan Jerman. Bersama dengan berkembangnya pabrik tersebut, kawasan industri dan pelabuhan samudra berkembang. Kawasan tersebut sekarang dikenal dengan nama Kawasan Industri Air Kelik ( KIAK ).
Selanjutnya , pada tahun 2004, Ahok berhasil meyakinkan seorang investor Korea untuk membangun Tin Smelter atau peleburan bijih timah di KIAK. Di tahun yang sama juga, Ahok mulai bergabung dengan Partai Perhimpunan Indonesia Baru ( Partai PIB ), dan di tunjuk sebagai ketua DPC PIB Kabupaten Belitung. Pada Pemilu tahun 2004, beliau terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Belitung hingga tahun 2009.
Satu tahun kemudian, setelah mengantongi 37% lebih suara rakyat, Ahok menjabat sebagai Bupati Belitung Timur. Dalam pemerintahannya, Ahok membebaskan biaya kesehatan kepada seluruh warga tanpa kecuali. Akan tetapi , pada tanggal 22 Desember 2006, Ahok resmi mengundurkan diri dari pemerintahan dan menyerahkan jabatan tersebut kepada wakilnya, Khairul Effendi.
Pada tahun 2007, Ahok mencalonkan diri untuk menjadi Gubernur Bangka Belitung. Ketika itu, beliau memperoleh dukungan penuh dari Abdurrahman Wahid. Akan tetapi , beliau kalah dengan Eko Maulana Ali. Tahun itu juga, Ahok memperoleh penghargaan sebagai Tokoh Anti Korupsi. program pelayanan kesehatan dan pendidikan gratis bagi Belitung Timur dan juga berhasil mengantarkan Ahok untuk meraih penghargaan tersebut.
Selanjutnya , pada tahun 2008, Ahok meluncurkan sebuah buku berjudul ” Merubah Indonesia “. Ahok bercita – cita dalam membenahi sistem transportasi Jakarta, meneruskan proyek pencegahan banjir, reklamasi, dan juga memperbanyak jumlah busway khusus bagi orang cacat, anak – anak dan perempuan. Bahkan monorel dan juga kereta gratis yang menghubungkan Blok M hingga Monas juga akan di adakan.
Baca Juga :
- Profil Angkie Yudistia – Penyandang Disabilitas Yang Menjadi Staf Khusus Presiden Jokowi
- Profil Aminuddin Ma’ruf – Nahdliyin Muda Yang Menjadi Stafsus Presiden Jokowi