Emha Ainun Nadjib – Budayawan dan Tokoh Agama
Nama Lengkap : | Emha Ainun Nadjib |
Alias : | Cak Nun |
Agama : | Islam |
Tempat , tanggal lahir : | Jombang , Jawa Timur , Rabu , 27 Mei 1953 |
Wraga Negara : | Indonesia |
Istri : | Novia S. Kolopaking |
Anak : | Sabrang Mowo Damar Panuluh, Ainayya Al – Fatihah, Aqiela Fadia Haya, Jembar Tahta Aunillah, Anayallah Rampak Mayesha |
Pendidikan : |
|
Karier : |
|
Penghargaan : | Maret 2011, menerima penghargaan Satyalancana Kebudayaan 2010 dari Negara Kesatuan Republik Indonesia |
Emha Ainun Nadjib atau yang lebih akrab disapa dengan panggilan Cak Nun adalah seorang budayawan dan intelektual muslim asal Jombang, Jawa Timur. Anak ke empat dari 15 bersaudara ini pernah menjalani pendidikan di Pondok Modern Gontor – Ponorogo dan menamatkan pendidikannya di SMA Muhammadiyah I Yogyakarta. Akan tetapi pendidikan formalnya di UGM, tepatnya di Fakultas Ekonomi, hanya dapat Cak Nun selesaikan selama 1 semester saja.
Sebelum menikah dengan Novia Kolopaking, Cak Nun pernah menikah dan dikaruniai seorang anak yang merupakan seorang vokalis dari grup band Letto, Noe. Sedangkan dari pernikahannya dengan Novia, Cak Nun di karuniai empat orang anak.
Pada bulan Maret 2011, Cak Nun mendapatkan Penghargaan Satyalancana Kebudayaan 2010 dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik, Penghargaan Satyalancana Kebudayaan tersebut diberikan kepada seseorang yang mempunyai jasa besar di bidang kebudayaan dan dapat melestarikan kebudayaan daerah atau nasional dan hasil karyanya berguna dan juga bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Cak Nun mempelajari sastra pada guru yang dikaguminya, Umbu Landu Paranggi, yaitu seorang sufi yang hidupnya misterius, dengan merantau di Malioboro, Yogyakarta di antara tahun 1970 – 1975. Belaiu pun gemar menekuni beberapa pementasan teater yang berhasil digelarnya. Cak Nun juga pernah mengikuti lokakarya teater di Filipina pada tahun ( 1980 ), International Writing Program di Universitas Iowa, AS ( 1984 ), Festival Penyair Internasional di Rotterdam, Belanda ( 1984 ) serta Festival Horizonte III di Berlin Barat, Jerman ( 1985 ).
Selain teater, Cak Nun juga merupakan seorang penulis buku serta aktif di kelompok musik arahannya, Musik Kiai Kanjeng, yang selalu membawakan lagu – lagu sholawat nabi dan juga syair – syair religius yang bertemakan dakwah. Disamping itu, Cak Nun juga rutin menjadi narasumber pengajian bulanan dengan komunitas Masyarakat Padang Bulan di berbagai daerah.
Baca Juga :