Mengenal  Erick Thohir – Kisah Pengusaha Media Yang Menjadi Menteri BUMN

Posted on

Mengenal  Erick Thohir – Kisah Pengusaha Media Yang Menjadi Menteri BUMN

Erick Thohir – Sebelumnya belum banyak orang  yang mengetahui pengusaha yang  satu ini, Nama beliau  menjadi melambung di kalangan para  pecinta sepakbola dunia pada saat beliau  resmi membeli klub Inter Milan yang berbasis di Italia meskipun beberapa tahun kemudian beliau  menjual kembali Inter Milan kepada perusahaan asal China dengan memperoleh keuntungan yang sangat besar.

Erick Thohir merupakan seorang pengusaha yang sukses. Beliau  adalah  pendiri dari perusahaan Mahaka Grup yang banyak bergerak pada bidang media dan entertainment. Saat  ini beliau  diketahui tengah  menjabat sebagai Menteri BUMN pada  era pemerintahan Joko Widodo.

Biodata Erick Thohir

Nama :Erick Thohir
Tempat, tanggal lahir :Jakarta , 30 Mei 1970
Agama :Islam
Orangtua :Teddy Tohir ( Ayah ), Edna Tohir ( Ibu )
Saudara :Garbaldi Thohir , Rika Thohir
Istri :Elizabeth Tjandra
Anak :Mahatma Thohir, Mahendra Agakhan Thohir , Makayla Amadia Thohir , Magisha Afryea Thohir

Biografi Erick Thohir

Erick Thohir dilahirkan di Jakarta , Indonesia  pada tanggal 30 Mei 1970 . beliau  terlahir dari keluarga pengusaha. Ayah beliau  bernama Teddy Thohir. Erick Thohir mempunyai dua saudara yang  bernama Garibaldi Thohir dan Rika Thohir. Ayahnya bernama  Teddy Thohir bersama dengan  William Soeryadjaya merupakan pemilik dari Grup Astra International. Ibu Erick Thohir bernama Edna Thohir.

Riwayat Pendidikan

Erick Thohir menempuh pendidikan sarjananya di di Glendale University. Selanjutnya beliau  melanjutkan program Masternya pada  bidang Administrasi Bisnis ( Master of Business Administration ) di Universitas Nasional California.

Beliau  mendaoatkan  gelar masternya pada tahun 1993. Meskipun beliau  berasal dari keluarga pengusaha, Erick Thohir tidak di perkenankan oleh ayahnya untuk mengurus usaha bisnis milik keluarganya.

Mendirikan Mahaka Grup

Maka, sepulangnya  ke Indonesia, Erick Thohir bersama  dengan Muhammad Lutfi, Wisnu Wardhana dan juga  R. Harry Zulnardy, mereka mendirikan Mahaka Group. Erick Thohir yang tertarik dengan bisnis media maka perusahaannya kemudian mengakuisisi harian Republika pada tahun 2001. Ketika itu  harian tersebut sedang  diterpa  krisis keuangan serta  berada di ambang kebangkrutan. Karena belum banyak mempunyai  pengalaman pada bidang  bisnis media, maka beliau  selanjutnya  belajar dari ayahnya dan  kemudian memperoleh  bimbingan dari  Jakob Oetama yaitu  pendiri harian Kompas dan juga  kemudian Dahlan Iskan yang merupakan bos dari Jawa Pos.

Erick Thohir selanjutnya menjadi Presiden Direktur PT Mahaka Media sampai pada tanggal  30 Juni 2008. Kemudian  setelah iitu beliau  menjabat sebagai komisioner sejak Juni 2010 sampai  saat ini. Selanjutnya  PT Mahaka Group miliknya membeli juga  Harian Indonesia yang  di terbitkan ulang dengan nama Sin Chew – Harian Indonesia dengan konten editorial serta  pengelolaan dari Sin Chew Media Corporation Berhad yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia.

Media tersebut selanjutnya  di kelola secara independen oleh PT Emas Dua Ribu, mitra perusahaan Mahaka Media. Disamping  itu, Erick Thohir juga menjabat sebagai Ketua Komite Konten serta  Industri Aplikasi untuk Kamar Dagang Industri ( KADIN ). Sampai pada  tahun 2009, Grup Mahaka milik Erick Thohir tersebut sudah  berkembang di dunia media serta  menguasai majalah a +, Parents Indonesia, dan juga  Golf Digest.

Sementara untuk bisnis media surat kabar, Grup Mahaka mempunyai  Sin Chew Indonesia dan juga Republika, sementara untuk Stasiun TV, Grup Mahaka Miliknya mempunyai  JakTV, stasiun radio GEN 98.7 FM, Prambors FM, Delta FM, dan juga  FeMale Radio. Selain pada  bidang media Erick juga mempunyai  usaha dalam bidang periklanan, jual – beli tiket, dan  desain situs web. Beliau  juga merupakan  pendiri dari organisasi amal “ Darma Bakti Mahaka Foundation ”  serta menjadi Presiden Direktur VIVA grup dan Beyond Media.

Pada bidang olahraga karena Eick Thohir sangat mencintai olah raga bola basket, maka kemudian beliau mendirikan klub Bola Basket Mahaka Satria Muda Jakarta dan Mahaputri Jakarta. Beliau  bercita – cita menjadikan olah raga tidak hanya sebagai hobi semata , namun juga  sebagai lahan bisnis yang menguntungkan bagi para  atlet dan pemilik klub.

Erick Thohir juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum PERBASI untuk  periode 2006 hingga 2010 dan selanjutnya  menjabat sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara ( SEABA ) selama dua kali. Yaitu pada  periode tahun 2006 hingga 2010 dan tahun 2010 hingga 2014. Pada tahun 2012 Erick dipercaya untuk menjabat sebagai Komandan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade London 2012.

Pemilik DC United dan Philadelphia 76ers

Pada Tahun 2012, Erick Thohir bersama Levien menjadi pemilik saham mayoritas klub D.C. United, D.C yang merupakan sebuah klub sepak bola profesional asal Amerika Serikat yang berbasis di Washington, DC. Klub tersebut  berkompetisi di Major League Soccer. Transaksi pengambil alihan saham tersebut  membuat Erick Thohir di kenal sebagai orang Asia pertama yang mempunyai  Tim Basket NBA setelah sebelumnya beliau  membeli saham dari Philadelphia 76ers. Akan tetapi  pada bulan agustus 2018, Erick Thohir melepas semua saham kepemilikannya di DC United tersebut .

Membeli Klub Inter Milan

Selanjutnya , pada tahun 2013, Erick Thohir membuat gebrakan dengan membeli kepemilikan 70 Persen saham Klub Sepakbola asal Italia yaitu Inter Milan, dari pemilik sebelumnya, yaitu  Massimo Moratti senilai  350 juta euro atau setara dengan  Rp 5,3 triliun. Melalui  pembelian tersebut, Erick menjadi pemilik klub sepakbola besar Eropa terbaru yang berasal dari negara berkembang. Kepemilikan Erick atas Inter Milan  tersebut menambah nama dalam daftar pengusaha negara berkembang yang berhasil mengakuisisi klub sepakbola yang populer di mata dunia. Pada hari Jum’at, tanggal  15 November 2013, Erick  Thohir resmi menjabat sebagai presiden klub Inter Milan yang baru yang menggantikan Massimo Moratti yang sudah  menjabat selama 18 tahun di Inter Milan.

Akan tetapi  setelah itu, Suning Group yang merupakan  sebuah perusahaan yang berasal dari China kemudian membeli kepemilikan saham mayoritas Inter Milan dari Erick Thohir. Walaupun demikian   Erich Thohir tetap masih mempunyai  saham sebesar 30 persen di Inter Milan dan juga  masih tetap menjabat sebagai Presiden klub Inter Milan. Akan tetapi  pada awal tahun 2019, Erick  menjual keseluruhan saham yang beliau  miliki di Inter Milan tersebut  kepada Suning group.

Ketua Penyelenggara Asian Games 2018

Saudaranya yaitu  Garibaldi Thohir juga merupakan salah seorang pengusaha batu bara yang masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia. Di sela-sela  kesibukannya,  Erick Thohir sebagai seorang pengusaha, beliau juga sempat menjabat sebagai ketua INASGOC yaitu  sebuah badan yang mengelola Asian Games 2018 yang diselenggarakan  di Indonesia. Setelah sukses menjabat sebagai ketua INASGOC dalam menjalankan Asian Games 2018, Erick Thohir selanjutnya  di tunjuk sebagai ketua tim pemenangan Jokowi dan  Ma’ruf Amin pada  Pilpres 2018.

Menteri BUMN Era Joko Widodo

Pada  bulan Oktober 2019, Erich Thohir ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Menteri BUMN ( Badan Usaha Milik Negara ) oleh Presiden Joko Widodo dalam  kabinet Indonesia Maju tahun 2019 hingga 2024. Penunjukan tersebut  mengharuskan Erick Thohir untuk  melepas sejumlah jabatannya di perusahaan yang beliau  miliki untuk  menghindari konflik kepentingan.

 

Baca Juga :