Profil Mohammad Natsir – Pahlawan Nasional Indonesia
Nama Lengkap : | Mohammad Natsir |
Tempat , tanggal lahir : | Alahan Panjang , Lembah Gumanti , Solok , Sumatera Barat , Rabu 17 Juni 1908 |
Agama : | Islam |
Warganegara : | Indonesia |
Pendidikan : |
|
Karier : |
|
Penghargaan : | Pahlawan Nasional diberikan pada tanggal 10 November 2008 |
Mohammad Natsir lahir di Alahan Panjang, Lembah Gumanti, Solok, Sumatera Barat, pada tanggal 17 Juli 1908, dengan gelar Datuk Sinaro Panjang. Beliau adalah perdana menteri kelima Republik Indonesia. Beliau juga merupakan pendiri sekaligus pemimpin partai politik Masyumi serta salah seorang tokoh Islam yang terkemuka di Indonesia.
Pada masa kecilnya Natsir belajar di HIS Solok dan di sekolah agama Islam yang dipimpin oleh para pengikut Haji Rasul. Kemudian pada tahun 1923 – 1927 Natsir memperoleh beasiswa untuk sekolah di MULO, dan kemudian melanjutkan ke AMS Bandung sampai tamat pada tahun 1930.
Ketika berada di Bandung, Natsir berinteraksi dengan para aktivis pergerakan nasional antara lain Syafruddin Prawiranegara, Mohammad Roem dan Sutan Syahrir. Pada tahun 1932, Natsir berguru pada Ahmad Hassan untuk memperdalam ilmu keagamaannya. Dengan keunggulan ilmu spiritualnya, beliau banyak menulis soal – soal agama, kebudayaan, dan juga pendidikan.
Natsir juga dikenal sebagai seorang pribadi yang aktif. Beliau mempunyai banyak pengalaman organisasi seperti menjadi Wakil Ketua KNIP ( Komite Nasional Indonesia Pusat ), menjabat sebagai Presiden Liga Muslim se- Dunia ( World Moslem Congress ), ketua Dewan Masjid se- Dunia, dan anggota Dewan Eksekutif Rabithah Alam Islamy yang berpusat di Mekkah, dan mendirikan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia.
Karir politik Natsir dimulai pada tanggal 5 April 1950 Natsir mengajukan mosi intergral dalam sidang pleno parlemen, dimana mosi ini berhasil memulihkan keutuhan bangsa Indonesia dalam Negara Kesatuan RI ( NKRI ). Karena prestasi inilah Natsir kemudian di angkat menjadi perdana menteri oleh Bung Karno. Presiden RI ini menganggap Natsir memiliki konsep untuk menyelamatkan Republik dengan melalui konstitusi.
Akan tetapi posisinya sebagai Perdana menteri tidak berlangsung lama. Beliau memperoleh penolakan dan juga perlawanan dari Partai Nasional Indonesia. Terhitung dua kali anggota Partai Nasional Indonesia di parlemen memboikot sidang sehingga tidak memenuhi kuorum. Akhirnya Natsir mengembalikan mandat sebagai perdana menteri.
Secara kepribadian, pria yang banyak berjasa untuk perkembangan dakwah Islam dikenal sebagai seorang pribadi yang berbicara penuh dengan sopan santun, rendah hati serta bersuara lembut meskipun terhadap lawan – lawan politiknya. Beliau juga sangat bersahaja serta kadang – kadang gemar bercanda dengan siapa saja yang menjadi teman bicaranya. Mohammad Natsir meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 6 Februari 1993 pada usia 84 tahun.
Baca Juga :
- Profil dan Biografi Agnez MO
- Biografi Hasyim Asyari – Pahlawan Nasional Indonesia Pendiri Nahdlatul Ulama