Biografi dan Profil Novel Baswedan – Penyidik KPK

Posted on

Profil Novel Baswedan – Penyidik KPK

Biografi dan Profil Novel Baswedan
Nama Lengkap :Novel Baswedan
Tempat , tanggal lahir : Semarang , 22 Juni 1977
Istri :Rina Emilda
Pendidikan :
  • SMAN 2 Semarang
  • Akademi Kepolisian ( 1998 )
Karier :
  • Kepolisian Resor Kota Bengkulu (1999 – 2005 )
  • Bareskrim Mabes Polri ( 2005 – 2007 )
  • Penyidik KPK ( 2007 – Sekarang )

Mengawali kariernya di  kepolisian, beliau  kemudian  lebih memilih  untuk menjadi  seorang penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi. Banyak kasus besar  yang di bongkarnya serta  risiko besar pun kadang mengancamnya.

Sosok Novel Baswedan sebenarnya  cukup di kenal di kalangan masyarakat anti korupsi sebagai  seorang penyidik KPK yang berani.  Beliau  adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, yaitu seorang tokoh Indonesia yang terlibat secara penuh dalam kemerdekaan Indonesia.

Novel Baswedan lahir di Semarang pada tanggal 22 Juni 1977 , beliau   adalah  lulusan Akademi Kepolisian pada  tahun 1998. Setelah kelulusannya, sepupu Anies Baswedan, mantan menteri pendidikan, ini pun berkarier di Kepolisian Resor Kota Bengkulu setelah selang setahun kelulusannya.

Pada tahun 2004,  Beliau  di percaya sebagai Kasat Reskrim Polres Bengkulu yang  berpangkat Komisaris. Dari posisi tersebut, Novel pun  kemudian ditarik ke Bareskrim Mabes Polri selama kurang lebih dua tahun. Pada bulan  Januari 2007, Novel ditugaskan Mabes Polri di KPK sebagai penyidik anti korupsi. Kariernya di KPK cukup gemilang. Novel dipercaya untuk  menangani kasus – kasus korupsi besar.

 Beliau  bahkan dikenal tidak pandang bulu. Novel jugalah yang berhasil membawa pulang mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin dari tempat pelariannya di Kolombia. Beliau sudah  mengungkap kasus Wisma Atlet yang melibatkan Angelina Sondakh.

Tidak hanya itu, Novel Baswedan juga berhasil menjebloskan Nunun Nurbaeti ke penjara terkait kasus suap cek pelawat pada pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia pada  tahun 2004 silam.

Suami dari Rina Emilda ini juga turut mengungkap kasus jual beli perkara Pilkada yang melibatkan Ketua MK Akil Mochtar. Bahkan, Novel  juga berhasil mencium kasus korupsi SIM di tubuh Polri, tempat  dimana beliau  mengawali kariernya sebagai seorang  polisi.

Dalam kasus dugaan korupsi simulator SIM,  beliau  berhasil menyeret beberapa nama petinggi Polri. Ditambah lagi,  beliau  dengan berani memeriksa mantan Kakorlantas Polri Irjen Djoko Susilo. Tentu saja  hal ini mengundang polemik karena menimbulkan keretakan antara KPK dan juga  Polri. Akibat terjadinya perseteruan antara  KPK dan Polri, pada tahun 2012, Novel sempat di gelandang oleh Polri karena di anggap sebagai tersangka dalam  kasus dugaan penembakan terhadap pencuri sarang burung walet  ketika  ia masih bertugas di Polres Bengkulu 2004 silam. Tentu saja, Novel membantah ada keterlibatannya dalam kasus tersebut.

Bahkan ketegangan Polri dan KPK memaksa para penyidik yang berasal dari polisi yang berada di KPK untuk di tarik kembali ke Mabes Polri. Novel merupakan  salah satu sosok yang memilih keluar dari polisi dan memilih untuk  menjadi penyidik di KPK. Beliaupun  kemudian diangkat sebagai penyidik tetap pada  tahun 2014. Di tengah menjalani tugasnya, pada tahun 2015, kasus burung walet diungkit  kembali . Novel di tangkap di kediamannya di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Akan tetapi , ayah 4 anak ini terbebas karena tidak cukup bukti.

Cobaan dan teror kembali menghadangnya. Ketika beliau menangani kasus korupsi E – KTP, pada 11 April 2017, setelah  salat subuh di Masjid Al Ikhsan, Jakarta, Novel di siram dengan air keras oleh orang tidak dikenal. Cipratan air keras tersebut mengenai  wajah  dan matanya.

 Teror tersebut tidak membuat gentar Novel. Beliaupun  menyadari risiko pekerjaannya dan justru  beliau  semakin yakin akan pekerjaanya untuk membongkar kasus korupsi merupakan  bagian jalan hidupnya.

Baca Juga :