Pendidikan Ilmu Hukum Universitas Diponegoro ( 1983 )
Pendidikan Pembentukan Jaksa ( 1991 )
Pendidikan korupsi ( 1992 )
Pendidikan wira intelijen ( 1993 )
Pendidikan Penyelundupan ( 1994 )
Pendidikan administrasi perkara TP umum ( 1995 )
Pendidikan Peradilan TUN ( 1995 )
Pendidikan Hak atas Kekayaan Intelektual ( 1996 )
Pendidikan Spama ( 1996 )
Magister Manajemen Universitas Indonesia ( 2001 )
Pendidikan Kepemimpinan tingkat 1 ( 2003 ) Doktor Satyagama, Jakarta ( 2006 )
Pendidikan kepemimpinan tingkat 2 ( 2008 )
Karier :
Staf Kejaksaan Tinggi Negeri Jambi ( 1989 )
Kepala Kejaksaan Negeri B Kejari Bangko Jambi ( 1999 – 2001 )
Kepala Kejaksaan Negeri A Kejari Cilacap ( 2003 – 2004 )
Direktur Eksekusi dan Eksaminasi Jampidsus ( 2007 – 2008 )
Kejaksaan Tinggi Kejati Maluku Utara ( 2008 – 2009 )
Inspektur V Jaksa Agung Muda ( JAM ) Pengawasan ( 2009 )
Kepala Kejaksaan Tinggi Kejati Sulawesi Selatan ( 2010 – 2011 )
Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara Kejagung RI ( 2011 – 2014 )
Komisaris Utama PT Hutama Karya ( 2015 – 2019 )
Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi ( Wakajati )
Aceh Asisten Bidang Tindak Pidana Umum Kejaksaan Tinggi ( Aspidum Kejati ) Jambi
Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi ( Aspidsus Kejati ) NAD
Asisten Pengawasan Kejaksaan Tinggi ( Aswas Kejati ) Jawa Barat
Pengahargaan :
Satyalancana Karya Satya X dari Presiden RI ( 1998 )
Satyalancana Karya Satya XX dari Presiden RI ( 2007 )
Dari 38 nama yang diperkenalkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai pembantunya di Kabinet dan badan negara, satu yang terakhir di sebut adalah ST Burhanuddin sebagai Jaksa Agung RI. Nama beliau menjadi salah satu yang kurang begitu familiar apabila di bandingkan dengan tokoh – tokoh yang lain yang di perkenalkan Presiden Jokowi, pada hari Rabu 23 Oktober 2019 pagi tadi.