Profil Suharso Monoarfa – Menteri Bappenas
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ) Suharso Monoarfa di tunjuk menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas pada Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019 – 2024. Pengumuman penunjukkan Suharso sebagai menteri disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, pada haru Rabu 23 Oktober 2019. Suharso yang dikenal sebagai serang politisi dari PPP, sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Menteri Perumahan Rakyat di Kabinet Indonesia Bersatu II. Akan tetapi beliau kemudian mundur pada tahun 2011 karena alasan pribadi. Pada Januari 2019, Suharso di percaya oleh Jokowi untuk menjadi salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden ( Wantimpres ).
Nama Lengkap : | Suharso Monoarfa |
Tempat , tanggal lahir : | Mataram , 31 Oktober 1954 |
Isteri : | Nurhayati Effendi |
Anak : | Andhika Monoarfa, Raushanfikri Monoarfa |
Pendidikan : |
|
Karier : |
|
Pengalaman selama 20 tahun di dunia usaha, pria kelahiran Mataram ini terjun ke politik. Dengan bergabung bersama Partai Persatuan Pembangunan, beliau menjadi menteri. Suharso lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat ( NTB ) pada tanggal 31 Oktober 1954. Beliau berasal dari keluarga pengusaha. Meskipun beliau lahir di Mataram, Suharso mengemyam masa anak – anak dan sekolah di Malang, Jawa Timur.
Setelah lulus SMA, beliau pergi ke Bandung untuk belajar di Akademi Geologi dan Pertambang kemudian dilanjutkan ke Fakultas Planologi ITB, Bandung. Berbekal dengan ilmu yang dimilikinya, Suharso mulai bekerja di Bandung. Berbagai perusahaan telah beliau sambangi serta memperoleh berbagai posisi jabatan. Beliau sukses di dunia usaha selama 20 tahun. Sukses di dunia usaha, membuat Suharso mencoba masuk dunia politik. Pada pemilu tahun 2004, beliau bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ), dan terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2004 – 2009. Pada tahun 2009, beliau dipilih oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi Menteri Perumahan Rakyat di Kabinet Indonesia Bersatu II.
Namun belum sampai empat tahun menjabat, tepatnya pada tahun 2011, Suharso mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri tersebut karena alasan pribadi dan kemudian melanjutkan bisnisnya lagi di bidang manufaktur dan kimia. Meskipun beliau tidak lagi di pusaran pemerintah, namun Suharso tetap aktif di partai. Bahkan beliau menjadi lebih aktif ketika terjadinya konflik PPP antara PPP kubu Suryadadharma Ali dan Romahurmuziy. Suharso yang tadinya merupakan orang kepercayaan Suryadharma Ali pilih bergabung dengan PPP Ramahurmuzy ketimbang PPP kubu Suryadharma Ali yang kini dipimpin oleh Djan Faried.
Pasca Pilpres 2014, Suharso dan PPP kubu Romahurmuziy memilih untuk bergabung dengan capres terpilih Joko Widodo daripada menjadi penyiimbang di luar kepemerintahan seperti yang dilakukan oleh PPP kubu Suryadharma Ali. Alhasil, Presiden Joko Widodo meminta Suharso untuk menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden periode 2014 – 2019
Baca Juga :
- Profil Sofyan Djalil – Menteri Agraria , Tata Ruang dan Kehutanan
- Profil Angela Tanoesoedibjo – Anak Hary Tanoe yang Ditunjuk Jokowi Sebagai Wakil Menteri