Profil Suharso Monoarfa – Menteri Bappenas

Posted on

Profil Suharso Monoarfa – Menteri Bappenas

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ) Suharso Monoarfa di tunjuk menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas pada  Kabinet Indonesia Maju  untuk periode 2019 – 2024. Pengumuman penunjukkan Suharso sebagai menteri disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, pada haru Rabu 23 Oktober 2019. Suharso yang dikenal sebagai serang  politisi dari PPP, sebelumnya  beliau pernah menjabat sebagai Menteri Perumahan Rakyat di Kabinet Indonesia Bersatu II. Akan tetapi  beliau  kemudian mundur pada  tahun 2011 karena alasan pribadi. Pada Januari 2019, Suharso di percaya oleh Jokowi untuk menjadi salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden ( Wantimpres ).

Nama Lengkap :Suharso Monoarfa
Tempat , tanggal lahir :Mataram , 31 Oktober 1954
Isteri :Nurhayati Effendi
Anak :Andhika Monoarfa, Raushanfikri Monoarfa
Pendidikan :
  • SDN Tretes II, Malang ( 1966 )
  • SMPN 3, Malang ( 1969 )
  • SMAN 1 Malang ( 1972 )
  • Akademi Geologi & Pertambangan, Bandung ( 1973 )
  • Fakultas Planologi ITB, Bandung ( 1978 )
Karier :
  • Direktur Penerbitan IQRO Bandung ( 1979 )
  • General Manager PT First Nabel Supply ( 1981 )
  • Direktur Nusa Konsultan ( 1988 )
  • Komisaris PT Batavindo Kridanuisa ( 1996 )
  • Direktur PT Bukaka Telekomindo Int ( 1997 )
  • Komisaris Utama PT Argo Utama Global ( 1999 )
  • Anggota Komisi VII DPR RI ( 2004 – 2009 )
  • Menteri Perumahan Rakyat ( 2009 – 2011 )
  • Anggota Dewan Pertimbangan Presiden ( 2014 – 2019 )
  • Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional  / Kepala Bappenas ( 2019 – 2024 )

Pengalaman selama  20 tahun di dunia usaha, pria kelahiran Mataram ini terjun ke politik.  Dengan bergabung bersama  Partai Persatuan Pembangunan, beliau  menjadi menteri. Suharso lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat ( NTB ) pada tanggal  31 Oktober 1954.  Beliau  berasal dari keluarga pengusaha. Meskipun beliau  lahir  di Mataram, Suharso mengemyam masa anak – anak dan sekolah di Malang, Jawa Timur.

Setelah lulus SMA, beliau  pergi ke Bandung untuk belajar di Akademi Geologi dan Pertambang kemudian  dilanjutkan ke Fakultas Planologi ITB, Bandung.  Berbekal  dengan ilmu yang dimilikinya, Suharso mulai bekerja di Bandung. Berbagai perusahaan telah  beliau  sambangi serta  memperoleh  berbagai posisi jabatan. Beliau  sukses di dunia usaha selama 20 tahun. Sukses di dunia usaha, membuat Suharso mencoba masuk dunia politik. Pada pemilu  tahun 2004, beliau  bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ), dan terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2004 – 2009. Pada tahun 2009, beliau  dipilih oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi Menteri Perumahan Rakyat di Kabinet Indonesia Bersatu II.

Namun belum sampai empat tahun menjabat, tepatnya  pada tahun 2011, Suharso mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri  tersebut karena alasan pribadi dan kemudian  melanjutkan bisnisnya lagi di bidang manufaktur dan kimia. Meskipun beliau  tidak lagi di pusaran pemerintah, namun  Suharso tetap aktif di partai. Bahkan beliau  menjadi lebih aktif ketika  terjadinya konflik PPP antara PPP kubu Suryadadharma Ali dan Romahurmuziy. Suharso yang tadinya merupakan orang kepercayaan Suryadharma Ali pilih bergabung dengan PPP Ramahurmuzy ketimbang PPP kubu Suryadharma Ali yang kini dipimpin oleh Djan Faried.

Pasca Pilpres 2014, Suharso dan PPP kubu Romahurmuziy memilih untuk bergabung dengan capres terpilih Joko Widodo daripada  menjadi penyiimbang di luar kepemerintahan seperti yang dilakukan oleh PPP kubu Suryadharma Ali. Alhasil, Presiden Joko Widodo meminta Suharso untuk menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden periode 2014 – 2019

Baca Juga :