Profil Sukmawati Soekarnoputri

Posted on

Profil Sukmawati Soekarnoputri

Biodata Sukmawati Soekarnoputri

Nama Lengkap :Sukmawati Soekarnoputri
Tempat, tanggal lahir : Jakarta , 26 Oktober 1951
Orangtua :Soekarno ( Ayah ), Fatmawati ( Ibu )
Suami : Mangkunegara IX ( Cerai )
Anak :
  • GPH Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara
  • GRA Putri Agung Suniwati
  • Muhammad Putra Perwira Utama
Pendidikan :
  • Sekolah Rakyat ( 1964 )
  • Akademi Tari di di LPKJ, Jakarta ( 1970 – 1974 )
  • Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Bung Karno, Jakarta ( 2003 )
Karier : Ketua Partai Indonesia ( PNI ) Marhaenisme
Buku : Creeping Coup D’Tat Mayjen Suharto

Lahir dari keluarga presiden, Sukmawati mencoba mengikuti jejak ayahnya.  Beliau  ingin memadukan antara dunia seni dan politik. Diah Mutiara Sukmawati Soekarnoputri alias Sukmawati adalah  anak dari Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia. Beliau merupakan  adik dari Megawati Soekarnoputri dan Rachmawati Soekarnoputri.

Wanita kelahiran Jakarta, 26 Oktober 1951 ini menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Rakyat pada tahun 1964. Lalu sesudah  itu, beliau  melanjutkan sekolahnya ke Akademi Tari di di LPKJ, Jakarta dan lulus tahun pada  1974.

 Pada tahun 1998, Sukmawati membangkitkan kembali Partai Nasional Indonesia ( PNI ) dengan nama PNI Soepeni.  Akan tetapi , selang 4 tahun partai tersebut berganti nama menjadi PNI Marhaenisme.  Beliau pun didapuk sebagai ketua umum. Kemudian pada saat  usianya 60 tahun, Sukmawati menuliskan kesaksian sejarah terkait kehidupannya selama 15 tahun di Istana Merdeka dalam sebuah buku yang bertajuk ‘Creeping Coup D’Tat Mayjen Suharto.

 Dalam buku tersebut  diceritakan mengenai  kehidupan Sukmawati sejak di lahirkan di Istana Merdeka ketika  sang ayah masih menjabat sebagai presiden hingga usianya menginjak remaja. Sukmawati juga memberikan kesaksian bahwa Soeharto telah mengudeta ayahnya pada tahun 1965 – 1967.

Menurut Sukmawati, ketika  itu Pangkostrad Mayjen Soeharto beserta anggota militer lainnya menggunakan Surat Perintah 11 Maret 1966 untuk menggulingkan Presiden Soekarno dan mengantarkannya menjadi presiden. Sukmawati juga mengaku  bahwa tidak akan memaafkan Soeharto karena telah melakukan pelanggaran HAM setelah peristiwa tahun  1965.

Selain berpolitik, Sukmawati juga adalah  seorang penggiat seni. Tokoh Gerakan Rakyat Marhein ini menyukai tari, lukis, bahkan sastra. Ketertarikan dirinya terhadap dunia seni sering membuat Sukmawati betah berlama – lama berkumpul  bersama dengan teman sesama seniman di Taman Ismail Marzuki.

Mengenai  kehidupan pribadinya, Sukmawati menikah dengan Putra Mahkota Puri Mangkunegara, yaitu Pangeran Sujiwa Kusuma yang kemudian dikenal sebagai Adipati Mangkunegara. Dari pernikahannya tersebut , Sukmawati dikaruniai 3 orang anak yang  bernama GPH Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara, GRA Putri Agung Suniwati, dan Muhammad Putra Perwira Utama. Sang suami pun naik tahta dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IX. Akan tetapi , tidak lama setelah itu mereka berdua memutuskan untuk berpisah. Dalam diri Sukmawati tidak hanya mewarisi darah politik ayahnya. Beliau  juga mempunyai  rasa cinta yang tinggi terhadap seni. Berbagai acara kegiatan seni, beliau  lakoni sehingga dirinya termasuk sebagai pegiat seni.

Pada acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018, Sukmawati memperoleh  kesempatan membacakan puisi karyanya yang  bertajuk Ibu Indonesia. Akan tetapi , puisi tersebut mengundang kontroversi karena membandingkan azan dan kidung serta cadar dengan konde.

Baca Juga :