Biografi Ratu Eleanor Aquitaine – Sang Penakluk Dua Raja
Ratu Eleanor atau lebih dikenal sebagai Eleanor dari Aquitaine berjuluk perempuan paling kuat di Eropa pada abad ke- 12. Julukan tersebut merujuk pada pesonanya yang berhasil menikahi dua raja di Eropa, tentu saja secara terpisah.
Pada awalnya, beliau menikah dengan Raja Perancis Louis VII. Setelah bercerai, beliau kemudian dipinang oleh Raja Inggris Henry II. Selanjutnya, Elenaor menjadi merupakan ibu dari dua raja yang berkuasa di Inggris. Eleanor juga menjadi salah satu perempuan terkaya pada abad pertengahan.
Meskipun demikian, beliau dikenal sebagai figur yang mempromosikan budaya sopan santun dan penasihat militer yang cerdas untuk putra – putranya. Eleanor dari Aquitaine adalah anak dari Duke of Aquitaine, William X, dan Aenor de Chatellerault. Aquitane merupakan salah satu wilayah terbesar di Perancis. Tidak di ketahui secara pasti mengenai tahun dan tempat kelahirannya. Akan tetapi ada yang berspekulasi bahwa beliau dilahirkan pada tahun 1122 atau 1124 di Poitiers, Bordeaux, atau Nieul – sur – l’Autise. Seperti anak dari keluarga bangsawan lainnya, beliau menerima pendidikan dan gadis muda yang terlatih. Eleanor unggul dalam bidang studi, keterampilan domestik, permainan, dan juga kegiatan lainnya. Beliau juga mahir dalam musik, sastra, berkuda, dan berburu. Tragedi menimpa keluarganya pada saat sang ibu dan adik laki – lakinya meninggal dunia pada musim semi tahun 1130. Dengan begitu, beliau menjadi pewaris sah tertua di wilayah kekuasaan ayahnya, yang di ikuti oleh adik perempuannya, Aelith.
Eleanor menikah dengan Raja Louis VII pada 1137. Setelah kematian William pada tahun 1137, beliau mewarisi wilayah kadipaten yang dikuasai oleh ayahnya dan resmi menjadi Duchess of Aquitane. Ratu Perancis Pemerintahannya masih terletak di bawah Raja Louis VI, yang mempunyai hak hukum atas wilayah kekuasaan Eleanor. Berniat ingin mengambil kendali penuh atas seorang duke atau duchess, Raja Louis VI segera mengatur penikahan antara putranya dengan Eleanor.
Pada bulan Juli 1137, beliau menikah dengan pewaris takhta Perancis, Louis VI. Keduanya selanjutnya menyandang gelar sebagai Duke dan Duchess of Aquitaine. Kematian Raja Louis VI membuat Pangeran Louis dan Eleanor di urapi dan di mahkotai sebagai Raja dan Ratu Perancis pada tanggal 25 Desember 1137. Eleanor resmi menjadi Ratu Perancis, yang merupakan sebuah gelar yang nantinya akan bertahan selama 15 tahun. Raja Louis VII begitu memuja pesona Eleanor, yang kerap mempengaruhinya dalam sejumlah kebijakan, termasuk memaksanya melakukan upaya yang berbahaya.
Sikap keras dan juga semangatnya yang tinggi membuat Ratu Eleanor tidak cocok dengan publik Perancis sehingga menuai kritik oleh ibu Raja Louis dan tetua gereja. Pada tahun 1147 – 1149, beliau menemani suaminya dalam Perang Salib Kedua, melakukan perjalanan ke Yerusalem. Raja Henry II dari Inggris. Eleanor dan Raja Louis dikarunai dua orang putri sehingga tidak ada pewaris laki – laki di kerajaan Perancis semakin memperburuk pernikahannya. Pada tanggal 21 Maret 1152, pembatalan pernikahan dengan Raja Louis di wujudkan. Sesuai dengan kebiasaan feodal, wilayah kekuasaan Eleanor, Aquitaine, di kembalikan. Dua bulan setelah berpisah dari Raja Perancis, Eleanor menikah dengan cucu Raja Henry I dari Inggris, Henry Plantagenet, yang selanjutnya menjadi Raja Henry II. Pada pernikahan kali ini, beliau melahirkan lima putra dan tiga putri. Dua dari putranya kelak akan menjadi Raja Inggris, yaitu Raja Richard I dan Raja John.
Sebagai Ratu Inggris, Eleanor aktif berpartisipasi dalam proses administratif dan pemerintahan selama Henry berkuasa. Beliau mengikuti perjalanan yang jauh antara Inggris dan Perancis. Beliau juga mempopulerkan model kehidupan dan perilaku sopan santun. Pengadilan bertindak sebagai lembaga untuk meningkatkan popularitas literatur cinta santun. Pada tahun 1173, putra – putra Eleanor menyusun sebuah skenario untuk melawan ayah mereka karena tidak puas dengan kekuatan yang terbatas.
Pemberontakan yang dilakukan oleh Henry bersama adik – adiknya, Geoffrey dan Richard I, berlangsung hingga tahun 1174. Geram dengan perselingkuhan suaminya, Eleanor kemudian menghasut makar lebih lanjut. Beliau memberikan putranya dukungan militer yang diberikan. Akan tetapi pemberontakan yang gagal membuat Eleanor justru di tangkap pada saat berusaha mencari perlindungan dari suami pertamnya, Louis VII. Pemenjaraannya di Inggris berakhir dengan kematian Henry II pada tahun 1189. Ratu
Eleanor memainkan peran politik yang lebih besar daripada sebelumnya. Beliau aktif dalam mempersiapkan penobatan Richard sebagai raja. Beliau menguasai Inggris di bawah nama putranya, Raja Richard I. Eleanor menggantikan peran putranya, yang pergi ke medan Perang Salib. Eleanor berhasil menegosiasikan tebusan pembebasan sang raja yang di culik oleh Duke of Austria. Beliau juga berhasil menggagalkan konspirasi yang akan menjatuhkan putranya dari belakang. Selama Richard tidak ada, beliau berhasil menjaga kerajaannya agar tetap utuh. Pada tahun 1199 Richard wafat tanpa meninggalkan pewaris takhta, dan putra bungsunya, John, dinobatkan sebagai Raja Inggris.
Khawatir dominasi kekuasaan Plantagenet dari Perancis, Elenaor membujuk cucunya, Blanche, untuk menikahi putra Raja Perancis. Beliau berharap agar hal tersebut mampu membuat kedua negara berdamai. Beliau juga mendukung pemerintahan Raja John terhadap pemberontakan cucunya, Arthur, dan berhasil mempertahankan wilayahnya di Perancis, Anjou dan Aquitane. Mirebeau menandai aktivitas politik terakhirnya sebelum pensiun sebagai biarawati di biara di Fontevrault, Anjou. Makam Eleanor dari Aquitaine terletak di antara putranya, Richard I, dan juga suami keduanya, Henry II, di pemakaman biara di Fontevrault – labbaye, Perancis.
Eleanor meninggal dunia pada tanggal 1 April 1204. Beliau dimakamkan di Fontevraud Abbey, di samping suaminya, Henry II, dan putranya, Richard. Beliau a disebut sudah salah dinilai oleh banyak sejarawan Perancis yang hanya memperhatikan tingkah sembrononya di masa muda. Sisi lainnya, beliau merupakan seorang perempuan yang ulet, bijaksana dalam politik, dan juga semangat yang berkobar pada usia dewasa.
Baca Juga :