Profil Sidarto Danusubroto – Dari Ajudan Presiden Hingga Wantimpres

Posted on

Profil Sidarto Danusubroto – Dari Ajudan Presiden Hingga Wantimpres

Irjen Pol (Purn) Drs. SidartoDanusubroto, SH., dan delapan orang lainnya resmi  dilantik menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Pada tanggal 13 Desember 2019 ,untuk periode 2019 – 2024.

Alumnus Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta pada tahun  1962 meraih gelar sarjana hukum dengan melalui ujian negara pada tahun 1965. Sepanjang tahun  1969-1970 beliau  menempuh pendidikan di Sekolah Staff dan Komando Kepolisian. Selanjutnya  pada tahun 1977 Sidarto menempuh studi di Sekolah Staff dan Komando Gabungan.

Pria kelahiran Pandeglang, pada tanggal  11 Juni 1936 ini pernah menjadi ajudan Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno pada tahun 1967- 1968. Ketika  masa peralihan dari orde lama ke orde baru tersebut, Bung Karno mengalami masa tersulit. Selain orang yang royal, Sidarto juga dikenal cukup dekat dengan presiden pertama RI tersebut.

Memasuki ketika masa orde baru, karier Sidarto agak  tersendat karena rezim yang sedang berkuasa gencar menghapus paham-paham Soekarnois. Hingga pada akhirnya pada yaitu pada tahun 1973, beliau dinyatakan bersih dan juga perjalanan kariernya pun kembali mulus.

Sidarto tercatat pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan Polri pada tahun 1975-1976, Kepala Interpol periode 1976-1982 serta  Kepala Komapta sepanjang tahun 1982 – 1985. Beliau juga dua kali menduduki jabatan sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda). Pada tahun 1986-1988 beliau  menjadi Kapolda Sumatera Bagian Selatan ( Sumbagsel ) dan kemudian menjadi Kapolda Jawa Barat pada tahun 1988-1991.

Setelah beliau  pensiun dari Polri, Sidarto kemudian menekuni bidang swasta. Beliau melirik dunia politik setelah Orde Baru runtuh dan Indonesia memasuki masa reformasi. Sidarto memilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dipimpin oleh Megawati Soekarno Putri sebagai haluan politiknya.

Meskipun masih hijau di dunia politik Tanah Air, namun Sidarto berhasil memperoleh  kursi di Senayan sebagai anggota DPR RI periode 1999-2013. Sidarto kemudian dipercaya untuk meneruskan tugas Ketua Majelis Permusyawaratan (MPR) Taufiq Kiemas yang meninggal dunia pada tanggal 8 Juni 2013. Keputusan ini merupakan penunjukan langsung dari PDIP.

Ketika menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR untuk periode tahun  2005 – 2006, Sidarto dikenal sangat fokus dan juga lantang dalam  menyuarakan kedaulatan negara. Bahkan beliau  dengan tegas mengimbau TNI untuk menenggelamkan kapal negara tetangga yang melewati perbatasan Indonesia.

Saat ini sebagai anggota Wantimpres, Sidarto mempunyai  tugas dan wewenang dalam memberikan nasihat dan juga pertimbangan kepada Presiden Joko Widodo. Beliau  juga bisa mengikuti sidang kabinet dan  kunjungan kerja serta  kunjungan kenegaraan apabila diminta.

Baca Juga :